URstyle

Wanita Rentan Alami Masalah Ortopedi, Ini Penyebab dan Tips Atasinya

Tim Urbanasia, Kamis, 23 Februari 2023 11.40 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Wanita Rentan Alami Masalah Ortopedi, Ini Penyebab dan Tips Atasinya
Image: Ilustrasi - Wanita dengan masalah tulang. (Freepik)

Jakarta - Permasalahan ortopedi pada sistem gerak atau muskuloskeletal (otot, tulang dan sendi), rentan terjadi pada wanita di segala usia.

Dokter Spesialis Ortopedi dan Traumatologi Konsultan Foot and Ankle, Dr. Astuti Pitarini, Sp.OT (K) mengatakan, risiko-risiko permasalahan ortopedi akan berbeda, tergantung dari fase yang dialami wanita.

“Wanita pada usia dewasa, bisa mengalami fase kehamilan, menyusui. Menjelang lansia, akan mengalami menopause. Dari situ risiko problema ortopedi akan berbeda di fase tersebut,” ujar Astuti dalam webinar di Jakarta, Rabu (22/2/2023).

Dia melanjutkan, wanita dengan usia 30 tahun keatas, terlebih yang sudah menopause akan mengalami penurunan kepadatan tulang yang dapat menyebabkan osteoporosis.

“Pada wanita, secara natural dan alami sudah lebih rendah kepadatan tulangnya,” lanjutnya.

Ada berbagai macam cara untuk membentuk kepadatan pada tulang, salah satunya dengan memakan makanan yang bernutrisi, minum suplemen, dan berolahraga.

Menurutnya, masa pubertas adalah fase yang tepat untuk melakukan pembentukan kepadatan tulang.

Astuti juga merekomendasikan beberapa makanan yang dapat membentuk kepadatan tulang, seperti vitamin D, keju, susu sapi, ikan salmon, dan makanan dengan protein lainnya.

Selain makan makanan bergizi, kepadatan tulang juga bisa dilakukan dengan olahraga untuk membentuk masa otot. 

Olahraga yang dapat membantu proses pembentukan kepadatan tulang, antara lain angkat barbel, core exercise, free weight dan olahraga angkat beban lainnya.

Sepatu Hak Tinggi

Masih menurut Astuti, salah satu contoh masalah ortopedi pada wanita yang sering sekali muncul terjadi akibat memakai sepatu yang terlalu sempit atau hak yang terlalu tinggi.

Sepatu yang bentuknya mengerucut ke depan dapat menyebabkan munculnya bunion atau kondisi dimana ibu jari kaki pertama bertumpang tindih dengan ibu jadi kaki kedua. Sehingga tulang pada ibu jari pertama keluar dari sendi yang terhubung.

Astuti membeberkan beberapa cara menangani kaki yang terkena bunion.

“Untuk penanganan bunion ada dua, non bedah dan bedah. Kalau non bedah bisa fisioterapi, obat-obatan, alat support, dan stretching. Yang paling ideal adalah memakai sepatu yang baik, hak minimal, dan tidak lancip,” ujarnya.

Wanita dengan kaki bunion juga dapat melakukan bedah operasi pengikisan tulang atau melakukan pelurusan pada ibu jari pertama.

Penanganan Cedera Sistem Gerak

Baik wanita dan pria yang sering berolahraga secara extrem, dapat berpotensi terkena cedera pada tulang, sendi, maupun otot.

Astuti dalam kesempatan yang sama mengatakan, cara menangani cedera ini bisa dilakukan tanpa pergi ke dokter, yaitu dengan PRICE (Protection, Rest, Ice, Compression dan Elevation).

“Dilindungi. Kalau patah di kaki, bisa pake tongkat. Jangan dilanjutkan beraktivitas. Kakinya diistirahatkan, dikompres dingin. Kalau ada dipakai elastic support dan kakinya ditinggikan” katanya.

Ia juga mengimbau agar area yang terkena cedera tidak diurut, diolesi balsem, dibungkus dengan herbal, maupun dikompres dengan air panas.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait