URstyle

Yuk! Kenali Body Positivity, Bentuk Cintai Diri Sendiri

Shelly Lisdya, Jumat, 23 Oktober 2020 12.47 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Yuk! Kenali Body Positivity, Bentuk Cintai Diri Sendiri
Image: Ilustrasi body positivity. (Pixabay)

Jakarta - Urbanreaders, pernah mendapat perlakuan 'body shaming' dari orang terdekat atau orang yang pertama kali bertemu?

Biasanya body shaming ini dilakukan oleh sebagian orang kepada orang lain yang kondisi fisiknya gendut, kurus, memiliki warna kulit putih, hitam, jerawatan atau pun kondisi fisik lainnya.

Nah, dari fenomena ini lah yang kemudian banyak dari kaum hawa khususnya untuk mengkampanyekan 'Body Positivity' di media sosial, terlebih orang luang negeri yang kerap kali membuat video tentang cintai diri sendiri ini di lini masa TikTok.

Lantas apa sih Body Positivity itu?

Sebenarnya, kampanye body positivity itu sudah dilakukan sejak akhir tahun 1960-an, dalam bentuk yang berbeda. Saat itu, para aktivis berjuang untuk mengakhiri diskriminasi terhadap orang-orang bertubuh gemuk.

Namun, saat ini body positivity lebih mengarah ke semua tubuh itu indah dan layak untuk dihargai.

Body positivity juga bisa didefinisikan sebagai cara untuk lebih mencintai diri sendiri, terlepas dari kekurangan-kekurangan yang dimiliki.

Apalagi saat ini di media sosial khususnya Instagram, tak sedikit dari netizen yang mengeluarkan standar kecantikan, seperti memiliki tubuh ideal, berambut panjang, berkulit putih dan wajah yang glowing. Hal ini membuat kalian insecure bukan?

Nah, untuk menerapkan body positivity guys, ada beberapa cara nih, kalian harus tetap berada di lingkungan orang-orang positif, beri rewards pada diri sendiri, berhenti membandingkan diri sendiri dengan orang lain, serta selalu bersyukur ya.

Kampanye body positivity adalah seruan untuk sama-sama membangkitkan untuk cintai diri sendiri. Bukan hanya sekadar tren, sikap ini menantang definisi kecantikan yang sempit serta mendorong untuk menghargai tubuh dari segala bentuk, ukuran, dan penampilan.

Jika kalian merasa belum sepenuhnya menerima diri, ini juga bukan masalah besar kok. Body positivity sesungguhnya bukanlah perjalanan yang linear dan memang memerlukan sebuah proses.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait