URguide

Suanggi, Hantu Ilmu Hitam di Tanah Papua yang Konon Paling Ditakuti 

Anisa Kurniasih, Kamis, 18 Maret 2021 19.31 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Suanggi, Hantu Ilmu Hitam di Tanah Papua yang Konon Paling Ditakuti 
Image: Ilustrasi hantu. (Freepik)

Jakarta - Cerita tentang ilmu hitam menjadi satu pembahasan menarik sekaligus menakutkan bagi masyarakat Indonesia. Mitos dan legenda yang melekat di setiap daerah menjadi kepercayaan tersendiri bagi masyarakat setempat.

Di tanah Papua, legenda hantu Suanggi menjadi cerita misteri yang konon masih sangat ditakuti hingga kini. Konon hantu ini dianggap sangat menyeramkan dan membuat bulu kuduk berdiri hingga membuat masyarakat Papua tetap berada di rumah rumah ketika malam datang. 

Merangkum berbagai sumber, bagi mereka yang masih tinggal di pedalaman, pembahsaan mengenai Suanggi pun amat sangat terlarang karena dipercaya bisa datang jika diperbincangkan.

Pasalnya menurut mitos yang beredar, hantu Suanggi mampu melacak orang-orang yang tengah membicarakannya. Suanggi akan mendatangi orang tersebut pada malam harinya.

Menurut masyarakat Papua, Suanggi konon memiliki bentuk seperti bola api yang bisa melayang-layang di atas atap rumah. Bahkan, bola api tersebut dipercaya bisa membunuh orang loh, guys.

Suanggi juga dianggap sebagai hantu ilmu hitam yang bisa dikirim oleh seseorang yang memilikinya untuk membunuh orang tertentu yang tak disukai, bisa dibilang hampir sama dengan sejenis kiriman santet.

Namun, kabarnya Suanggi juga bisa mengubah wujudnya menadi sosok hantu wanita dengan wajah yang sangat menyeramkan. Sosok yang begitu ditakuti ini juga konon memiliki kemampuan untuk membunuh manusia, baik dari jarak dekat atau jauh. 

Ketika korban yang akan dibunuh berada dalam jarak dekat, Suanggi akan langsung memakan tubuh korbannya secara gaib ataupun langsung. Selain itu, Suanggi juga memiliki kemampuan lain dan tak kalah menyeramkan. Hiiiii….

Mitos lain yang beredar adalah Suanggi hanya menyukai daging dari orang-orang Papua karena rasanya dianggap lebih nikmat ketimbang daging dari suku-suku lainnya. Maka dari itu, Suanggi enggan memangsa atau menyerang orang-orang yang berasal dari luar Papua. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait