URnews

Sudah Punya Vaksin Sendiri, Cina Juga Beli 100 Juta Dosis Pfizer dan BioNTech

Anisa Kurniasih, Rabu, 16 Desember 2020 17.42 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Sudah Punya Vaksin Sendiri, Cina Juga Beli 100 Juta Dosis Pfizer dan BioNTech
Image: Ilustrasi vaksinasi. (Freepik)

Jakarta - Produsen obat asal Cina, Shanghai Fosun Pharmaceutical Group Co., telah mengamankan alokasi vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh Pfizer Inc. dan BioNTech SE sebanyak 100 juta dosis. 

Langkah tersebut merupakan upaya Negeri Panda ini untuk menggenjot suplai vaksin, selain yang diproduksi di dalam negeri, untuk memastikan vaksinasi bagi semua masyarakat Cina.

Mengutip Reuters, untuk pasokan awal 50 juta dosis, Fosun akan melakukan pembayaran di muka kepada BioNTech sebesar 250 juta euro, setengahnya dibayarkan pada 30 Desember dan sisanya setelah persetujuan regulasi. Hal itu diungkapkan Fosun dalam pengajuan bursa saham Hong Kong.

Fosun mengatakan perusahaan akan mendapat 60% laba kotor dari penjualan dosis yang dibuat dengan bahan curah impor. Sedangkan untuk penjualan dosis impor siap pakai, perusahaan menargetkan keuntungan 65%. Meski begitu, belum ada pengumuman kesepakatan ini dari pemerintah Cina.

Namun di November, lampu hijau sudah diberikan agar vaksin bernama B162B2 itu di uji klinis di Cina. Fosun sejak saat diumumkan memang menjadi mitra. 

Baca Juga: Presiden Jokowi Siap Jadi Orang Pertama yang Disuntik Vaksin Corona

Vaksin ini sebelumnya telah dibeli Inggris, AS dan menerima persetujuan penggunaan darurat dari sejumlah negara.

Vaksin yang dikembangkan oleh BioNTech dan mitra AS Pfizer Inc telah diberikan kepada publik di Inggris dan Amerika Serikat, dan telah menerima persetujuan penggunaan darurat di beberapa negara lain.

Cina sebenarnya memiliki vaksin lokal. Bahkan, negeri itu telah memberikan status penggunaan darurat kepada dua kandidat vaksin dari Sinopharm yang didukung negara dan satu dari Sinovac Biotech Ltd. Telah menyetujui yang keempat, dari CanSino Biologics Inc, untuk penggunaan militer.

Sebelumnya, perusahaan farmasi Cina lainnya, Shenzhen Kangtai Biological Products Co Ltd juga bekerja sama dengan produsen vaksin corona asal Inggris, AstraZeneca PLC. Rencananya ada 100 juta dosis vaksin yang akan diproduksi keduanya. Uji klinis juga sudah dilakukan di China.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait