URnews

Belum Divaksin, CEO Pfizer Albert Bourla Sebut Tunggu Antrean

Griska Laras, Rabu, 16 Desember 2020 15.43 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Belum Divaksin, CEO Pfizer Albert Bourla Sebut Tunggu Antrean
Image: Pfizer

Jakarta  - CEO Pfizer, Albert Bourla, belum mendapat suntikan vaksin COVID-19 yang dikembangkan perusahaannya bersama BioNTech.

Bourla menyebut para petinggi Pfizer akan menunggu sampai giliran mereka untuk mendapatkan vaksinasi.

"Sebisa mungkin, saya akan melakukannya (vaksinasi) tapi saya tidak ingin para eksekutif memotong antrean yang ditetapkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) dan memberikan contoh yang buruk," jelasnya seperti dilansir Business Insider, Rabu (16/12/2020).

Lebih lanjut, Bourla menyebut dirinya bukan orang yang masuk dalam kategori prioritas vaksin.

“Umur saya 59 tahun dan dalam keadaan sehat, saya tidak bekerja di garis depan, jadi saya bukan orang yang disarankan untuk divaksinasi secepatnya,” jelasnya.

Berdasarkan pedoman, vaksinasi COVID-19 akan diprioritaskan untuk tenaga medis, pekerja di garis depan, dan kelompok rentan seperti lansia dan orang dengan penyakit bawaan.

Meski demikian, Bourla mengaku siap jika diminta vaksinasi dalam waktu dekat untuk meningkatkan kepercayaan publik terhadap keamanan vaksinnya.

Sebelumnya perusahaan membuat polling untuk mengetahui alasan yang membuat orang mau divaksin. Salah satu jawaban terbanyak menyebut mereka bersedia menerima vaksin Pfizer setelah CEO-nya divaksinasi.

"Orang-orang akan lebih percaya dengan vaksin kami jika CEO-nya divaksinasi. Dengan pemikiran itu, saya mencoba mencari cara agar bisa divaksinasi meski belum waktunya. Hanya untuk menunjukkan kepercayaan perusahaan," katanya.

"Tapi kami sudah membuat keputusan bahwa jika kami harus melakukan itu, kami tidak akan melakukannya dengan para eksekutif kami.  Jadi tidak ada eksekutif atau anggota dewan yang melanggar antrean vaksinasi."

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) telah mengesahkan vaksin untuk penggunaan darurat, Sabtu (12/12/2020). 

Program vaksinasi di AS baru dimulai pada Senin (14/12/2020) dan disuntikkan kepada Sandra Lindsay, seorang perawat di New York City.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait