Suka Makan Jeroan? Yuk, Pahami Manfaat dan Risikonya!

Jakarta - Makanan yang diolah dari jeroan pastinya sudah biasa kamu jumpai setiap hari. Ya, menu masakan dari jeroan sering kali diolah menjadi masakan yang tak kalah lezatnya dibandingkan daging. Betul nggak, guys?
Nah, karena itu, nggak sedikit orang yang menyukai berbagai masakan berbahan jeroan seperti sop kambing, gulai babat, sate usus, paru goreng, balado hati, atau oseng jantung ayam.
Jeroan atau organ dalam hewan adalah makanan yang bisa dikonsumsi selain dagingnya. Mengonsumsi jeroan memiliki sejumlah manfaat buat tubuh. Namun, tentu saja ada efek sampingnya juga, guys.
Dilansir Healthline, jeroan mengandung beberapa nutrisi yang baik untuk tubuh, seperti vitamin B12, folat, protein, dan zat besi.
Sebagai contoh, otak hewan kaya dengan Omega-3. Sedangkan hati sapi mengandung vitamin A, vitamin B6, vitamin B12, protein, dan zat besi.
Selain nutrisinya, mengonsumsi jeroan juga memiliki sederet manfaat lain, seperti membuatmu merasa kenyang lebih lama, membantu pembentukan masa otot, harganya lebih murah, serta mengurangi limbah dari konsumsi hewan.
Meskipun jeroan kaya akan nutrisi dan nikmat untuk dikonsumsi, kamu nggak disarankan untuk terlalu sering mengonsumsinya, Urbanreaders.
Pasalnya, jeroan mengandung senyawa purin yang tidak baik untuk penderita asam urat. Tak hanya itu, jeroan juga mengandung lemak jenuh dan kolesterol yang tinggi.
Berikut beberapa risiko terlalu sering mengonsumsi jeroan.
1. Penyakit Asam Urat
Sumber: Ilustrasi asam urat. (Freepik)
Orang yang memiliki riwayat penyakit asam urat, sebaiknya membatasi konsumsi jeroan.
Jeroan yang mengandung senyawa purin, yang bisa meningkatkan kadar asam urat di dalam tubuh. Jika kadar asam urat terlalu tinggi, persendian akan mengalami pembengkakan, sehingga tubuh terasa nyeri dan ngilu.
2. Kelebihan Vitamin A
Sumber: Ilustrasi vitamin A. (Freepik)
Jeroan mengandung vitamin A yang cukup tinggi. Padahal, batas aman konsumsi vitamin A per hari adalah maksimal 900 mikrogram untuk cowok, dan 700 mikrogram untuk cewek.
Mengonsumsi jeroan terlalu banyak, akan mengakibatkan penumpukan vitamin A di dalam tubuh. Hal ini akan memicu berbagai masalah kesehatan seperti mual, muntah, sakit kepala, diare, dan kerusakan hati. Pada ibu hamil, kelebihan vitamin A dapat mengakibatkan gangguan pada kehamilan dan janin.
3. Kolesterol Tinggi
Sumber: Ilustrasi kolesterol. (Freepik)
Jeroan mengandung kadar kolesterol dan lemak yang tinggi. Meskipun lemak dibutuhkan tubuh, tapi kamu mesti membatasi jumlah konsumsinya.
Menurut American Heart Association, konsumsi lemak yang disarankan adalah tidak lebih dari 5-6 persen dari asupan kalori harianmu.
Jumlah kolesterol yang terlalu banyak di dalam darah, dapat menyebabkan pembuluh darah mengeras atau menyempit, sehingga mengakibatkan penyakit jantung.
4. Terpapar Racun dan Penyakit
Sumber: Ilustrasi daging. (Freepik)
Ada kemungkinan bahwa hewan yang kamu konsumsi pernah terpapar racun atau memiliki penyakit bawaan.
Beberapa jenis penyakit yang dibawa hewan dapat menulari manusia melalui protein. Namun, rumah pemotongan hewan yang memiliki sertifikasi, biasanya telah melakukan screening terhadap risiko penyakit bawaan dari hewan.
Karena itu, pastikan bahwa daging dan jeroan hewan yang kamu konsumsi telah melalui proses penyembelihan yang berkualitas dan higienis.