URguide

Sukses Bertani Cabai, Mantan Guru SD Ini Bisa Beli Motor Harley

Shelly Lisdya, Selasa, 1 Maret 2022 15.19 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Sukses Bertani Cabai, Mantan Guru SD Ini Bisa Beli Motor Harley
Image: Suharto, guru SD dan petani cabai asal Magelang yang kini sukses. (YouTube CapCapung)

Jakarta - Bagi sebagian orang masih memandang rendah profesi petani, namun siapa sangka jika profesi tersebut ternyata membawa kesuksesan.

Salah satu petani yang sukses adalah Suharto, pria asal Kelurahan Sewukan, Kecamatan Dukun, Magelang, yang memutuskan untuk merintis usaha sebagai petani cabai sejak 1987.

Selain menjadi petani cabai seperti sekarang, Suharto merupakan seorang guru Sekolah Dasar (SD). Sekitar pukul 07.00 WIB hingga 14.00 WIB, ia mengajar, lalu di sore harinya ia mulai bertani.

Alasannya mengambil dua pekerjaan sekaligus lantaran gaji bulanan yang ia terima sebagai guru tidak cukup untuk membiayai keluarganya.

“Dulu itu kan cabai sangat menjanjikan karena belum banyak penyakitnya. Dan saat itu juga harganya relatif tinggi karena belum banyak yang menanam. Jadi sangat menguntungkan bagi saya yang gajinya sedikit,” katanya dikutip dari kanal YouTube Cap Capung, Selasa (1/3/2022).

Suharto rupanya lahir dari seorang petani, ia pun mempelajari cara bertani melalui orang tuanya. Sementara untuk bertani cabai, ia belajar secara otodidak.

"Saya belajarnya secara otodidak, dan luas tanah yang saya tanami cabai sekitar dua ribu meter persegi. Setelah berjalan setahun, saya sudah punya modal untuk menanam cabai di lahan seluas satu hektare. Di tahun kelima, saya sudah mampu menanam cabai di lahan seluas 10 hektare dan memiliki 34 karyawan," bebernya.

Salah satu kunci suksesnya dalam bertani cabai, dikatakan Suharto, yakni pemasaran. Mulanya ia memasarkan di pasar karena lokasi rumahnya dekat Pasar Talun.

"Jadi hasil taninya langsung bisa dibawa ke pasar. Seiring waktu, Pasar Talun itu jadi pasar sayur terbesar di Jawa Tengah. Saya belum pernah mengalami kesulitan soal pemasaran, baik waktu harga jatuh maupun saat harga tinggi,” ungkap Suharto.

Puluhan tahun Suharto melakoni profesi ini. Dan dari hasil bertani, ia mampu membeli motor Harley Davidson sebelum Suharto pensiun sebagai seorang guru.

“Sejak masih muda saya senang melihat orang naik Harley Davidson itu, akhirnya saya mimpi kapan punya motor itu. Bersyukur dari hasil bertani ini saya belikan Harley, sehingga sampai sekarang saya sering touring ke mana-mana dengan teman-teman Harley,” pungkasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait