URnews

Survei: 80,8 Persen Orang Indonesia Bersedia Terima Vaksin COVID-19

Afid Ahman, Sabtu, 15 Mei 2021 16.13 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Survei: 80,8 Persen Orang Indonesia Bersedia Terima Vaksin COVID-19
Image: Ilustrasi lansia disuntik vaksin COVID-19. (Freepik/user12166629)

Jakarta - Sebanyak 80,8 persen orang Indonesia bersedia menerima vaksin COVID-19. Demikian data dari survei yang dilakukan oleh University of Maryland dengan Facebook.

Survei tersebut digelar 10 Januari hingga 31 Maret 2021 turut mengungkap keraguan masyarakat untuk mendapatkan vaksin telah menurun dari 28,6 persen menjadi 19,2 persen.

Sekjen Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Oscar Primadi mengatakan data yang akurat sangat penting dalam upaya penanggulangan COVID-19 dan formulasi kebijakan yang tepat untuk vaksin COVID-19. 

Karenanya pihaknya sangat senang melihat laporan yang positif dari COVID-19 Symptom Survey yang menyatakan bahwa keraguan masyarakat untuk mendapatkan vaksin telah menurun.

“Hal ini menunjukkan bahwa program kami untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya vaksin ini berjalan dengan baik dan semakin tinggi pula motivasi masyarakat untuk bersama-sama memutus rantai penularan COVID-19,” ujar Oscar.

Pengumpulan data survei dilakukan oleh University of Maryland dengan mengedepankan dan menjaga privasi semua responden. 

Selain responden dari Indonesia, orang-orang dari 200 negara dan negara bagian juga turut berpartisipasi dalam survei yang dilakukan diluar platform Facebook tersebut.

Laporan Survei Gejala COVID-19 untuk Indonesia ini menganalisis data dari 178.988 responden dalam periode 10 Januari - 31 Maret 2021. Data menampilkan bahwa 49,2 persen mengkhawatirkan efek samping dan 34,9 persen ingin menunggu dan melihat situasi dulu sebagai alasan utama keraguan.

Sikap keragu-raguan vaksin di Indonesia paling bervariasi antar kelompok umur. Secara khusus, kelompok usia termuda adalah kelompok yang paling ragu akan vaksin, dengan kelompok usia 18-24 tahun sebesar 20,9 persen dan usia 25-34 tahun sebesar 21,4 persen.

“Saya berharap laporan survei ini, yang dimana tanggapannya dikirim ke para peneliti langsung dan tidak dapat diakses oleh Facebook, dapat membantu mengurangi dampak negatif yang disebabkan oleh pandemi. Saya juga berharap agar kami dapat terus bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia,” ungkap Ruben Hattari, Kepala Kebijakan Public Facebook Indonesia.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait