URsport

Susi Susanti Ungkap Ketatnya Persaingan Tunggal Putri Bulutangkis

Agung Pratama Satria, Senin, 25 April 2022 14.28 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Susi Susanti Ungkap Ketatnya Persaingan Tunggal Putri Bulutangkis
Image: Tunggal putri bulutangkis Indonesia. (Dok. NOCIndonesia)

Jakarta – Legenda bulutangkis Indonesia, Susi Susanti mengungkapkan kompetisi di sektor tunggal putri ketat. Oleh sebab itu, Indonesia harus bekerja keras pada sektor ini khususnya untuk dapat mengamankan medali pada ajang SEA Games ataupun Asian Games.

“Pada sektor tunggal putri, terdapat banyak pemain hebat dari Asia, maka kompetisinya ketat. Kita perlu untuk bekerja ekstra keras untuk mendapatkan medali,” ucap Susi Susanti terkait peluang Indonesia mendapatkan medali pada SEA Games dan Asian Games dikutip dari laman NOC Indonesia, Senin (25/4/2022).

Susi menambahkan, sedikitnya ada sembilan negara yang perlu Indonesia waspadai. Negara tersebut antara lain China, Jepang, Korea Selatan, China Taipe, Thailand, India, Hong Kong, Singapore, dan juga Malaysia. 

Susi lantas menyinggung prestasi Indonesia di ajang SEA Games. Menurutnya, terakhir kali Indonesia mendapat medali emas pada ajang tersebut yaitu tahun 2013 melalui Bellaetrix Manuputty. Saat itu, Bellaetrix Manuputty mengalahkan pebulutangkis Thailand, Busanan Ongbamrungphan.

Sedangkan pada ajang Asian Games, Indonesia hanya sekali memenangi medali emas yaitu pada Asian Games di Jakarta tahun 1962. Kala itu Minarni berhasil mendapatkan medali emas setelah mengalahkan pebulutangkis Indonesia lainnya, Corry Kawilarang.

Menurut Susi, ada beberapa hal yang menjadi penyebab tunggal putri sulit bersaing dengan negara-negara lain. Salah satunya soal regenerasi tunggal putri yang tidak sebagus pada sektor putra

"Itulah yang membuat kenapa sampai sekarang di sektor putri sendiri, kita masih belum menunjukkan prestasi yang diharapkan," tambahnya lagi.

Namun Susi meyakini bahwa Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) sudah menyiapkan program pembinaan dan atlet-atlet terbaik untuk SEA Games, Asian Games, dan kejuaraan lainnya.

"Saya percaya bahwa pembinaan, program PBSI sudah dipersiapkan untuk semua sektor, tidak hanya putri, dan memang butuh kerja keras untuk menelurkan bibit-bibit unggul untuk menciptakan prestasi baru," ujar Susi.

Beberapa pemain tunggal putri yang menjadi sorotan Susi adalah Gregoria Mariska dan Putri Kusuma Wardani.

"Gregoria Mariska masih menjadi salah satu pemain unggulan kita. Tetapi ada juga Putri KW (Kusuma Wardani) yang mulai menunjukkan prestasinya," pungkasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait