Tak Melulu Seks, 5 Hal Ini Justru Lebih Penting dalam Hubungan
Jakarta - Banyak pasangan menganggap bahwa seks adalah aspek terpenting dalam membangun ikatan di antara mereka. Tidak salah, namun perlu diketahui bahwa banyak hal yang lebih penting dari sekadar seks dalam menjalin hubungan.
Menurut konselor pernikahan, Lauren Cook McKay, pasangan yang lebih mementingkan aspek lain dibandingkan seks mungkin punya beberapa alasan di antaranya hasrat seks yang rendah, perbedaan keyakinan agama atau budaya, hingga keadaan medis tertentu.
Namun begitu McKay menilai tidak ada yang salah dalam pasangan yang tidak mementingkan seks. Pasalnya, ada 5 hal yang lebih penting dari seks dalam menjalin hubungan.
Nah berikut 5 hal yang lebih penting dari seks itu, sebagaimana dilansir dari Insider:
1. Ikatan Emosional
Menurut terapis pernikahan dan keluarga, Jennine Estes, emosional antara pasangan menjadi dasar untuk membangun hubungan yang harmonis. Ikatan ini berarti mampu membuat satu sama lain merasa aman untuk lebih terbuka.
Misalnya, ketika kamu merasa kesal karena diabaikan oleh pasangan, kamu tidak ragu untuk mengungkapkan hal itu tanpa takut memicu pertikaian dan sejenisnya. Justru pasanganmu malah akan merasa senang ketika kamu mau untuk jujur kepadanya.
2. Quality Time
Sebuah studi tahun 2021 menunjukkan bahwa pasangan yang sering menghabiskan waktu bersama memberikan dampak baik di antaranya, merasa lebih puas dalam hubungan, merasa hubungan ini cukup berkualitas, hingga kedekatan dengan pasangan yang bisa semakin erat.
Tidak ada aturan tentang berapa lama waktu yang harus kamu habiskan dengan pasangan, karena bisa fleksibel menyesuaikan dengan waktu masing-masing. Misalnya, jadwalkan setiap akhir pekan untuk sekadar menonton film bersama di rumah, atau jalan-jalan keluar untuk menghirup udara segar.
3. Komunikasi yang Positif
Menurut psikolog John Gottman, pasangan yang mampu menjalin interaksi dengan baik memiliki kemungkinan lebih besar untuk bertahan dalam hubungan yang sedang mereka bangun bersama. Bahkan Gottman memprediksi akurasi ketahanan hubungan ini mencapai lebih dari 90 persen.
Sementara mereka yang berkomunikasi dengan cara yang buruk, seperti bersikap terlalu meremehkan perasaan pasangan hingga memberikan silent treatment ke pasangan cenderung rentan untuk berpisah.