URstyle

Tak Sekadar Tempat Wisata, Candi Borobudur Juga Tempat Ibadah Umat Buddha

Nivita Saldyni, Senin, 6 Juni 2022 20.43 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Tak Sekadar Tempat Wisata, Candi Borobudur Juga Tempat Ibadah Umat Buddha
Image: Candi Borobudur sebagai tempat peribadatan umat Buddha (Foto: Dok. Kementerian BUMN)

Jakarta – Beberapa hari terakhir Candi Borobudur yang terletak di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah menjadi sorotan. Tepatnya usai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengumumkan rencana pemerintah untuk menetapkan tarif baru bagi wisatawan yang ingin naik ke area stupa Candi Borobudur, yaitu Rp 750 ribu untuk turis lokal dan US$ 100 untuk turis mancanegara.

Nama Candi Borobudur juga tengah jadi sorotan beberapa tahun terakhir. Apalagi salah satu situs bersejarah ini telah masuk ke dalam lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP), bersama dengan Danau Toba, Labuan Bajo, Mandalika, dan Likupang.

Sayangnya, menurut Guru Besar Ilmu Sejarah Universitas Gadjah Mada (UGM) Sri Margana, ada satu hal penting yang sering kali dilupakan banyak orang, yaitu Candi Borobudur merupakan tempat ibadah bagi umat Buddha.

“Ada isu penting yang dilupakan banyak orang adalah selama ini Candi Borobudur hanya dipromosikan sebagai tempat wisata, destinasi wisata. Bahkan akan dijadikan destinasi wisata premium, sementara lupa kalau Candi Borobudur itu adalah tempat beribadah saudara-saudara kita yang beragama Buddha,” kata Margana kepada Urbanasia, Senin (6/6/2022).

Salah satu fungsi Candi Borobudur sebagai tempat ibadah inilah yang membuat adanya aturan-aturan khusus saat wisatawan datang berkunjung ke sana yang mungkin tak diterapkan di tempat wisata lain. Salah satunya menggunakan alas kaki khusus untuk mencegah batuan candi tak cepat rusak.

“Orang mengunjungi tempat beribadah itu berbeda dengan mengunjungi tempat wisata. Ada aturan-aturan yang berbeda. Jadi ini harus diterapkan juga. Sama seperti kita berkunjung ke Masjid Istiqlal, orang pasti marah kalau pengunjung masuk tapi sepatu tidak dicopot,” ungkapnya.

“Dan juga saking populernya Candi Borobudur, fungsinya sebagai tempat ibadah ini diabaikan,” sambung Margana.

Margana menyebut, salah satu bentuk pengabaian tersebut adalah tidak adanya hari khusus yang dalam seminggu yang disediakan pengelola candi untuk mereka yang hendak beribadah, hanya hari-hari besar keagamaan saja. Padahal menurutnya beribadah bukan hanya satu tahun sekali, tapi kapan saja.

“Jadi ibadah-ibadah mereka hanya pas hari besarnya agama Buddha, baru (Candi Borobudur) diliburkan untuk ibadah. Tapi selain itu gak ada. Padahal kan untuk beribadah gak cuma nunggu hari besar setahun sekali. Nah seandainya dalam seminggu itu, tidak harus full day, salah satu hari itu dibebaskan dari pagi-siang atau siang-sore dan dikhususkan untuk peribadatan saudara kita yang beragama Buddha nah itu konservasi yang proper. Mengembalikan, juga memperhatikan fungsinya sebagai tempat ibadah,” pungkasnya.

Tempat Peribadatan Umat Buddha

Sebagai informasi, pemerintah bahkan telah meresmikan Candi Borobudur sebagai tempat ibadah massal bagi umat Buddha di Indonesia dan dunia pada awal tahun ini loh, Urbanreaders. Hal ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepakatan yang ditandatangani oleh Pemda DIY, Pemprov Jateng, Kementerian Agama, Kementerian BUMN, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi pada 11 Februari 2022.

Selain Candi Borobudur, dalam nota kesepakatan itu pemerintah juga menetapkan tiga candi lain untuk tempat ibadah massal umat Hindu dan Buddha di Indonesia dan dunia. Ketiganya adalah Candi Pawon dan Mendut untuk tempat ibadah massal umat Buddha, serta Candi Prambanan sebagai ibadah umat Hindu.

Nah dengan adanya kesepakatan ini, umat Buddha dari seluruh penjuru dunia dapat menggelar dan mengikuti ritual peribadatan keagamaan di Candi Borobudur maupun Candi Pawon dan Mendut. Bahkan di tahun 2022 sejumlah peringatan hari besar keagamaan Hindu bakal digelar di Candi Borobudur, salah satunya Hari Tri Suci Waisak Nasional yang digelar pada bulan Mei.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait