Takut Ungkap Dalang Korupsi Hambalang, Angelina Sondakh: Anak Saya Harus Selamat

Jakarta - Baru-baru ini Angelina Patricia Pinkan Sondakh mencurahkan isi hatinya mengenai betapa berharganya sosok sang anak Keanu dalam hidupnya.

Mengaku bersalah atas tuduhan korupsi pembangunan Wisma Atlet SEA Games 2011, mantan politisi Partai Demokrat itu tak ingin membongkar dan memilih bungkam soal dalang di balik kasus mega korupsi Hambalang yang sesungguhnya. Dengan sebab, hal itu ia lakukan demi keselamatan putranya Keanu Massaid.

“Saya takut, saya masih berpikir Keanu harus selamat, dan kalau saya dibilang penakut, saya terima. Karena saya ingin lebih mau melihat Keanu tumbuh besar, normal, tanpa ketakutan juga di (dalam diri) Keanu," ungkap Angelina Sondakh dikutip dari tayangan Youtube talkshow ‘Rosi’ pada Minggu (3/4/2022).

Air mata Angelina Sondakh pun jatuh ia mengaku rela dibilang penakut asalkan anaknya Keanu Massaid dapat tumbuh dan hidup normal.

“Saya single parent, kakakku meninggal, karena pada kenyataannya, saya menjalani ini sendirian. Dan aku kan, aku takut," tambahnya.

Kemudian, presenter acara Rosiana Silalahi mencoba mengulik lebih dalam mengenai alasan Angelina Sondakh memilih bungkam dan tak mau mengungkapkan dalang kasus mega korupsi Hambalang.

"Kalau kamu mengatakan “the big aktor” di belakang mega korupsi Hambalang, itu harga bayarannya adalah keselamatan Keanu?" tanya Rosi pada Angelina Sondakh.

"Saya tidak mau mengatakan ada kekuasaan besar, ini berdasarkan perasaan saya, ketakutan itu di dalam diri aku," jawab Angelina Sondakh.

Angelina Sondakh tak mau menjelaskan secara blak-blakan. Ia hanya menegaskan bahwa korupsi tersebut terjadi tak hanya dilakukan oleh dirinya seorang dan rasa takutnya itu murni muncul dari dirinya sendiri.

"Artinya, nggak ada yang bisa korupsi sendiri, saya ini siapa? Saya hanya orang yang datang dari Manado, masuk ke politik, logika, nggak akan masuk akal, tetapi pentingkah, rasanya sudah usang juga," tutup Angelina Sondakh.

Sebelumnya, istri mendiang Adjie Massaid terjerat kasus korupsi pembangunan Wisma Atlet SEA Games 2011.  Kasus itu membuatnya harus mendekam di penjara selama 10 tahun pada 27 April 2012 hingga kemudian bebas pada 3 Maret 2022