URtrending

Tanggapi Kasus Gilang 'Fetish Kain Jarik', FIB Unair Buka Suara

Nivita Saldyni, Kamis, 30 Juli 2020 17.52 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Tanggapi Kasus Gilang 'Fetish Kain Jarik', FIB Unair Buka Suara
Image: Rektorat Unair. Sumber: Humas Unair

Surabaya - Menanggapi ramainya kasus Gilang si Predator 'Fetish Kain Jarik', Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya akhirnya buka suara.

Dekan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Diah Ariani Arimbi lewat keterangan resminya menyatakan bahwa pihaknya tengah melakukan penyelidikan dan proses investigasi dipastikan sedang berjalan.

"Proses investigasi sedang berlangsung dan Fakultas Ilmu Budaya berkomitmen secara terbuka menginformasikan kepada publik perkembangan investigasi atas dugaan pelecehan dan/atau kekerasan seksual ini," kata Diah, melalui keterangan resmi yang diterima Urbanasia di Surabaya, Kamis (30/7/2020).

Terkait penelitian yang selalu dijadikan Gilang untuk menjerat korban, Diah mengaku pihaknya tidak pernah mengadakan penelitian yang mengarah kepada pelecehan seksual maupun praktik-praktik yang merendahkan martabat kemanusiaan.

1596105955-IMG-20200730-151546.jpgSumber: Surat pernyataan Dekan FIB terkait kasus 'Fetish Kain Jarik'. Sumber: Humas Unair

"Fakultas Ilmu Budaya senantiasa berkomitmen untuk menentang segala praktik kekerasan seksual, kekerasan fisik, perundungan, baik yang bersifat fisik maupun verbal. Kami juga tidak akan melindungi siapapun sivitas akademika yang melakukan pelanggaran etika berperilaku di kampus apalagi pelanggaran pidana," tegasnya.

Sayangnya hingga saat ini Diah mengatakan bahwa pihak universitas hingga saat ini belum berhasil menghubungi yang bersangkutan, maupun pihak keluarganya.

Ia pun memastikan bahwa segala tindakan sivitas akademika Unair yang bertentangan dengan etika berperilaku di kampus akan mendapatkan sanksi yang setimpal.

"Korban atau para pihak yang pernah mendapat perlakuan serupa dari pelaku diharapkan bisa segera melapor ke hotline atau email resmi Fakultas Ilmu Budaya dan atau HELP CENTER Universitas Airlangga di 081615507016 dan [email protected]. Jika merasa perlu, dipersilahkan mengambil tindakan hukum," tutupnya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, kasus fetish kain jarik berawal dari thread salah satu korban Gilang di Twitter. Lewat akun @m_fikris, ia mengaku telah menjadi korban kekerasan seksual yang dilakukan Gilang dengan kedok riset.

Dari thread tersebut, kemudian mulai bermunculan kesaksian-kesaksian korban lain yang pernah dilecehkan oleh Gilang, bahkan sejak si Predator masih duduk di bangku SMA.

 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait