URnews

Tegas, Pangdam Jaya Sebut Bubarkan FPI Jika Perlu

Anisa Kurniasih, Jumat, 20 November 2020 16.35 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Tegas, Pangdam Jaya Sebut Bubarkan FPI Jika Perlu
Image: Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman dalam pelaksanakan Tactical Floor Game (TFG) di Aula Sudirman Makodam Jaya Jalan Mayjen Sutoyo No 5 Cililitan Jakarta timur, Rabu (18/11/2020) (kodamjaya-tniad.mil.id)

Jakarta - Panglima Kodam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman memberikan statement keras untuk organisasi yang mencoba melawan aturan. Ia mengatakan seluruh organisasi harus mengikuti regulasi. 

"Ini negara hukum jadi harus taat hukum," kata Dudung  kepada wartawan usai menggelar apel TNI persiapan Pilkada di kawasan Monas, Jakarta, Jumat (20/11/2020).

 Dalam pernyataan tersebut, Dudung menyoroti maraknya spanduk ilegal di Ibu Kota, termasuk milik simpatisan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab yang bernada provokatif. Kebanyakan baliho berisi 'Ayo revolusi akhlak di bawah komando Habib Rizieq Shihab' dan dapat mengganggu persatuan.

"Begini, kalau siapa pun di republik ini, ini negara hukum, harus taat kepada hukum, kalau masang baliho udah jelas ada aturannya, ada bayar pajak, dan tempat ditentukan, jangan seenaknya sendiri, seakan-akan dia paling benar, nggak ada itu. Jangan coba-coba pokoknya. Kalau perlu, FPI bubarkan saja itu, bubarkan saja. Kalau coba-coba dengan TNI, mari," katanya.

Dudung menilai FPI berbuat sesuka hatinya. Dia menegaskan TNI akan melakukan tindakan ketika ada baliho yang melakukan ajakan untuk berbuat revolusi.

"Sekarang kok mereka (FPI) ini seperti yang ngatur, suka-sukanya sendiri. Saya katakan, itu perintah saya, dan ini akan saya bersihkan semua, tidak ada itu baliho yang mengajak revolusi dan segala macam. Ya saya peringatkan dan saya tidak segan menindak dengan keras. Jangan coba mengganggu persatuan dan kesatuan, jangan merasa mewakili umat Islam, tidak semua, banyak umat Islam yang berkata berucap dan bertingkah laku baik," imbuh Dudung.

Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman mengakui pencopotan baliho Imam Besar FPI Rizieq Shihab oleh sekelompok orang berbaju loreng yang sempat viral dilakukan atas perintahnya.

Dudung menyebut pencopotan itu dilakukan oleh prajuritnya usai beberapa kali upaya pencopotan yang dilakukan oleh aparat Satpol PP gagal. Sebab, baliho itu kembali terpasang usai dicopot.

"Ada berbaju loreng menurunkan baliho Habib Rizieq itu perintah saya," kata Dudung.

Sebelumnya, dalam video beredar, sebuah baliho berwajah Habib Rizieq diturunkan lima orang berpakaian loreng. Baliho ini tampak diturunkan saat hari sudah gelap. TNI menyatakan itu adalah operasi bersama.

Dua orang pun memanjat tiang untuk menurunkan baliho ini. Tiga orang lainnya menarik kain baliho agar bisa dilepaskan dari bawah. Belum diketahui kapan dan di mana kejadian tersebut.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait