URnews

Tekan Pengangguran, Pemkot Malang Kembangkan Aplikasi Job Fair

Shelly Lisdya, Kamis, 9 Desember 2021 17.32 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Tekan Pengangguran, Pemkot Malang Kembangkan Aplikasi Job Fair
Image: ilustrasi aplikasi job fair. (Freepik/rawpixels)

Malang - Guna menekan angka pengangguran, Pemerintah Kota Malang tengah mengembangkan aplikasi "job fair" yang berisikan bursa kerja.

Wali Kota Malang, Sutiaji mengatakan, sejak virus corona menyebar di seluruh dunia, secara tidak langsung telah mempengaruhi banyak sendi kehidupan termasuk naiknya tingkat pengangguran di Kota Malang.

"Mau tidak mau, kita harus beradaptasi dan mengembangkan diri. Saya ingin sistem ini bukan hanya untuk mencari kerja, tapi juga membuka wawasan memulai usaha, memotivasi calon-calon entrepreneur. Itulah bagian smart living yang ingin kita tuju," kata Sutiaji dikutip Antara, Kamis (9/12/2021).

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2021 angka pengangguran terbuka di Kota Malang mencapai 46.542 orang, atau mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sementara pada 2020, angka pengangguran terbuka di kota pendidikan ini sebanyak 45.242 orang. 

Sutiaji menambahkan, aplikasi tersebut akan berkontribusi dalam pemulihan ekonomi daerah. Pemkot Malang pun terus berkomitmen untuk terus berupaya mencari terobosan kreatif.

Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Malang, Muhammad Nur Widianto menambahkan, aplikasi tersebut didesain tidak hanya sebagai ruang pertemuan antara pencari kerja dan dunia usaha.

Namun menjadi pusat data ketenagakerjaan dan membagikan berbagai tips atau masukan ketenagakerjaan yang dibangun dengan menggandeng tenaga ahli dari Fakultas Ilmu Komputer (FILKOM) Universitas Brawijaya.

"Nantinya perusahaan dapat mencari calon tenaga kerja tanpa mengumumkan lowongan pekerjaan serta tanpa iklan. Sementara bagi para pencari kerja dapat mencari kerja secara nonstop," katanya.

Aplikasi Job Fair Active Kota Malang pun didesain dengan sejumlah keunggulan, di antaranya adanya assessment soft skill untuk mengukur kompetensi pencari kerja. Selain itu, sistem juga bekerja selama 24 jam.

"Sistem juga efisien karena pelamar tidak perlu mengirimkan lamaran satu per satu dan akan bekerja secara otomatis untuk mencari kandidat yang cocok sesuai lowongan yang ada," pungkasnya. 

 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait