URtech

Teknologi Geospasial Berbasis AI, Bisa Deteksi Dampak Bencana Secara Tepat

William Ciputra, Rabu, 7 Desember 2022 17.33 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Teknologi Geospasial Berbasis AI, Bisa Deteksi Dampak Bencana Secara Tepat
Image: GeoAI Summit. (Istimewa)

Jakarta - Indonesia 4.0 belakangan sering menjadi topik perbincangan yang hangat di kalangan praktisi industri. Hampir semua sektor industri di Indonesia saat ini melakukan transformasi digital, yaitu dengan mengalihkan proses alur kerja dari manual (paper based) ke digital dan otomatisasi.

Seperti yang dilakukan Esri Indonesia, pelopor sekaligus perusahaan penyedia perangkat lunak dan solusi berbasis sistem informasi geografis. 

Esri Indonesia pada Selasa (6/12/2022), menggelar GeoAI Summit 2022, sebagai forum untuk mempertemukan pemangku kepentingan seperti regulator, pemerintah, pelaku industri yang tertarik mengimplementasikan teknologi GeoAI di ranahnya masing-masing.

Country Manager Esri Indonesia, Christanto Yanuar mengatakan, banyak perusahaan yang menawarkan solusi AI. Namun menurutnya, menggabungkan kecerdasan lokasi (data, informasi geografis) dengan AI adalah nilai tambah yang ditawarkan Esri Indonesia.

“Di acara GeoAI Summit 2022, dapat dilihat banyak sekali pemanfaatan GeoAI di berbagai industri. Kemampuan mendeteksi objek, menemukan pola dan membuat prediksi, dapat dilihat dan diakses melalui dashboard kapan saja, di mana saja,” kata Yanuar dalam keterangan resmi yang diterima Urbanasia, Rabu (7/12/2022).

Dalam mewujudkan tujuan ini, Esri Indonesia turut menggandeng Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Kerja sama ini melahirkan dashboard penanggulangan bencana, untuk mengidentifikasi koordinat yang terkena dampak paling parah untuk menentukan skala prioritas bantuan.

Ade Komara dari Badan Informasi Geospasial memberikan keynote speaker dalam forum tersebut. Ia menekankan pentingnya percepatan penyediaan peta dasar skala besar sebagai infrastruktur utama yang dijadikan dasar atau acuan ketika institusi atau organisasi lain membuat peta-peta tematik sesuai dengan kebutuhan.

Tidak dipungkiri, untuk mempercepat penyediaan peta dasar skala detail ini, terdapat tantangan yang harus dihadapi. Untuk itu perlu dicari teknologi dan metode yang ekonomis, cepat, dan bagus yang memenuhi persyaratan kualitasnya.

“GeoAI merupakan teknologi yang memenuhi ketiga prasyarat tersebut. Berdasarkan kajian kami, otomasi menggunakan AI dapat menghemat lebih dari 79% waktu proses pengolahan data dibanding pengolahan secara manual,” ujar Ade.

Acara GeoAI Summit 2022 ini dihadiri  oleh lebih dari 150 orang on-site dan 240 orang yang hadir secara daring.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait