URnews

Terduga Pelaku Perundungan KPI Buka Suara, Mengaku Drop dan Trauma

Elga Nurmutia, Minggu, 5 September 2021 09.24 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Terduga Pelaku Perundungan KPI Buka Suara, Mengaku Drop dan Trauma
Image: Kantor KPI. (Dok. KPI)

Jakarta -- Kasus perundungan dan pelecehan seksual yang diduga terjadi di lingkungan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) masih dalam penyelidikan. Namun kini, KPI telah membentuk  tim investigasi internal untuk melakukan pendalaman informasi terhadap kasus yang terjadi pada salah satu pegawai berinisial MSA itu.

Investigasi internal pun telah dilakukan oleh KPI. Hasilnya, Wakil Ketua KPI Mulyo Hadi Purnomo menyampaikan bahwa korban dan para terduga pelaku telah dibebastugaskan.

Polres Metro Jakarta Pusat pun akan memulai penyelidikan kasus dugaan perundungan dan pelecehan seksual yang dialami salah satu pegawai Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat berinisial MSA.

Baca Juga : Usut Kasus Pelecehan di KPI, Polisi Akan Panggil 5 Terduga Pelaku

Kini, salah satu terduga pelaku perundungan mulai buka suara di akun media sosial pribadinya. Pelaku berinisial TK ini meminta maaf sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Indonesia atas kasus yang sedang ditindaklanjuti pihak berwenang. Hal tersebut diunggah kembali oleh salah satu warganet melalui akun twitter @DiajengLrst.

“Assalamualaikum kepada teman-teman seluruh masyarakat Indonesia, saya memohon maaf yang sebesar-besarnya atas kasus yang saat ini tengah ditindaklanjuti oleh aparat kepolisian,” tulis terduga berinisial TK dalam akun instagramnya dikutip Urbanasia.com (Minggu 5/9/2021).

Baca Juga : Sikap KPI Pusat Atas Dugaan Perundungan dan Pelecehan Pegawainya

Ia, mengaku baru membuka pemberitahuan ponselnya dan menerima pemberitahuan yang berisi intimidasi, ancaman verbal, dan lainnya. Sehingga, terduga pelaku perundungan ini mengaku drop dan trauma.

“Saya baru membuka notif HP saya dan menemukan banyak notif yang berisi intimidasi, ancaman verbal, dan sebagainya hingga membuat diri saya sedikit drop dan trauma,” lanjutnya. 

Bukan hanya itu, inisial TK pun menuliskan siap menerima berbagai kritik dari warganet atas kasus yang ditindaklanjuti dan tidak akan menutup kolom komentar hingga melakukan privasi terhadap akunnya. 

“Dan saya siap menerima berbagai kritik dari teman-teman semua dan tidak akan menutup kolom komentar ataupun memprivasi akun saya, kasus ini sudah ditindaklanjuti oleh pihak yang berwenang untuk diselesaikan sesuai prosedur yang berlaku, sekali lagi saya mohon maaf yang sebesar-besarnya,” tutupnya. 

Baca Juga : Kekerasan Berbasis Gender Online dan Bagaimana Peran Media

Selain itu, masih ada lanjutan cuitan dari akun twitter @DiajengLrst. Ia menulis untuk mengingatkan perbuatan yang telah dilakukan oleh inisial TK. Mulai dari tahun 2019 saat pelaku melempar tas korban sampai keluar ruangan kantor dan menyingkirkan bangku kerja korban yang berisi tulisan “Bangku ini tak ada orangnya!”.

“Ingat guh perbuatan elu,” ujar akun twitter @DiajengLrst.

Warganet lain pun beramai-ramai memberikan komentar terhadap kasus perundungan di KPI Pusat ini. Salah satu warganet pun merasa tidak menyangka kasus seperti ini terjadi di lingkungan kerja.

“Tapi beneran ga nyangka sih kasus gini terjadi di lingkungan kerja. Isinya manusia-manusia dewasa loh, bukan remaja ababil. Wow,” tulis akun twitter @melatixma.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait