Terima Gaji Dipangkas, Lionel Messi Tetap Kritik Barcelona

Barcelona - Lionel Messi dkk. memang sudah menerima pemotongan gaji dari Barcelona. Tapi, kapten Los Cules itu tetap mengkritik manajemen klub. Loh, kenapa?

Barcelona jadi klub Spanyol pertama yang mengalami pemotongan gaji karena pandemi corona. Klub ingin menjaga roda perekonomian klub yang terganggu karena tidak adanya pertandingan.

Persentase pemotongan gaji mencapai 70 persen karena Barcelona memang klub dengan pengeluaran terbesar di sektor itu. Tercatat Barcelona harus mengeluarkan 507 juta euro atau sekitar Rp 9,05 triliun, yang memakan 61 persen anggaran klub di musim 2019/2020.

Dalam pengumumannya, Barcelona menyebut pemotongan gaji ini sudah sesuai dengan ERTE (Undang-undang Perburuhan Spanyol) dan berhak dilakukan meski atas kesepakatan sepihak saja.

Terkait hal itu, Messi merasa kaget karena Barcelona membuat seakan-akan para pemain tidak setuju dipotong gajinya. Meski jadi pemain yang paling besar pemotongannya, Messi dan rekan-rekannya tak masalah jika gaji dipotong demi kesehatan finansial klub.

"Kami ingin meluruskan bahwa kami memang bersedia dengan pemotongan gaji karena kami paham bahwa ini adalah situasi yang luar biasa dan kami adalah yang pertama yang SELALU membantu klub dengan apa yang mereka minta," ujar Messi dalam pernyataan resminya yang dikutip Sportskeeda.

"Berkali-kali kami bahkan melakukan banyak hal dengan kemauan kami sendiri di momen-momen yang kami rasa perlu dan penting untuk melakukannya," lanjutnya.

"Untuk alasan itu, kami tidak berhenti terkejut bahwa orang-orang dalam klub ingin menyorot kami atau mencoba menekan kami menjadi sesuatu yang sesungguhnya kami selalu ingin lakukan. Faktanya, kalau kesepakatannya mandek hal itu karena kami mencari formula untuk membantu klub dan para pekerjanya di waktu sulit seperti ini."

Messi juga mengatakan bahwa para pemain Barcelona akan melakukan kontribusi tambahan. Hal itu ditujukan kepada staf klub yang tidak berkaitan dengan olahraga agar mendapatkan gaji penuh.

"Pada bagian kami, momennya sudah tiba untuk mengumumkan bahwa, di samping pemotongan gaji 70% selama kondisi darurat, kami juga akan memberikan kontribusi kepada seluruh pegawai klub sehingga mereka bisa mendapatkan gaji 100% selama situasi ini berlangsung."