URnews

Terkait Vaksinasi Berbayar, Menkes Budi: Opsi untuk Masyarakat

Nivita Saldyni, Senin, 12 Juli 2021 14.58 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Terkait Vaksinasi Berbayar, Menkes Budi: Opsi untuk Masyarakat
Image: Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers, Senin (12/7/2021). (Screenshot YouTube Sekretariat Presiden)

Jakarta – Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin ungkap sejumlah alasan pemerintah membuka skema penjualan vaksin COVID-19.

Menkes menyebut, hal ini adalah opsi dari pemerintah untuk masyarakat yang ingin mendapatkan vaksinasi gotong royong

“Untuk vaksin gotong royong, di ratas (rapat terbatas) tadi juga ditegaskan bahwa vaksin gotong royong ini merupakan opsi. Jadi apakah masyarakat bisa mengambil atau tidak, prinsipnya pemerintah membuka opsi yang luas bagi masyarakat yang ingin mengambil vaksin gotong royong, baik melalui perusahaan maupun melalui individu,” kata Budi dalam konferensi pers, Senin (12/7/2021).

Budi mengungkapkan, perluasan skema vaksin gotong royong untuk individu ini bukan tanpa alasan, guys.

“Kenapa diperluas melalui individu? Karena banyak pengusaha yang melakukan kegiatannya dan belum bisa mendapatkan akses melalui program vaksin gotong royong-nya Kadin (Kamar Dagang dan industri),” imbuhnya.

Ia memberikan contoh pada perusahaan-perusahaan pribadi atau perusahaan kecil. Banyak yang ingin mendapatkan akses ke vaksin gotong royong perusahaan, tapi belum bisa mengaksesnya. Sehingga dibukalah vaksinasi gotong royong individu ini.

“Ada juga bebebrapa warga negara asing (WNA) yang tinggal di Indonesia, sudah berusaha di Indonesia, beraktivitas itu di bidang seni, atau beraktivitas di bidang kuliner misalnya, mereka juga ingin mendapatkan akses ke vaksin gotong royong. Itu juga bisa mendapatkan akses ke vaksin gotong royong yang individu,” jelasnya lebih lanjut.

Sehingga Budi pun meyakini bahwa dibukanya vaksinasi gotong royong individu ini bakal memperluas pilihan masyarakat mendapatkan vaksin COVID-19. Apalagi pelaksanaannya dipastikan berjalan saat vaksin pemerintah sudah masif.

“Sebagai informasi, ini juga akan dimulai saat vaksin pemerintah masif jumlahnya. Kita bulan ini akan dapat 30 juta, bulan depan akan dapat 40 juta dan seterusnya 50 juta. Sehingga benar-benar akses masyarakat yang lain akan besar. Sedangkan masyarakat yang ingin mengambil opsi yang lain juga tersedia. Sehingga opsinya semuanya tersedia,” tutupnya. 

Seperti diketahui, vaksin berbayar Kimia Farma tersebut tadinya akan dijual mulai hari ini, namun batal karena banyak protes dari berbagai pihak.
 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait