URnews

YLKI Tolak Vaksinasi Berbayar: Tidak Etis dan Bikin Bingung

Griska Laras, Senin, 12 Juli 2021 12.56 | Waktu baca 1 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
YLKI Tolak Vaksinasi Berbayar: Tidak Etis dan Bikin Bingung
Image: Ilustrasi vaksinasi COVID-19. (Freepik)

Jakarta - Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Harian Indonesia (YLKI), Tulus Abadi mendesak agar vaksinasi COVID-19 berbayar dibatalkan.

"YLKI mendesak agar vaksinasi Gotong Royong berbayar untuk kategori individu dibatalkan. Kembalikan pada kebijakan semula, yang membayar adalah pihak perusahaan, bukan individual," ujar Tulus Abadi, Senin (12/7/2021).

Tulus menyebut pengadaan vaksinasi berbayar tidak etis di tengah lonjakan kasus COVID-19. Sebab menurutnya kebijakan tersebut hanya akan membuat masyarakat malas vaksinasi.

"Vaksin berbayar itu tidak etis, di tengah pandemi yang sedang mengganas. Oleh karena itu, vaksin berbayar harus ditolak," kata Tulus Abadi.

"Kebijakan ini bisa jadi hanya akan makin membuat masyarakat malas untuk melakukan vaksinasi, yang digratiskan saja masih banyak yang malas (tidak mau), apalagi vaksin berbayar," sambungnya.

Selain itu, kebijakan itu juga bisa membuat masyarakat kebingungan dan tidak percaya dengan vaksinasi COVID-19 gratis.

"Vaksin berbayar juga bisa menimbulkan distrust pada masyarakat, bahwa yang berbayar dianggap kualitasnya lebih baik, dan yang gratis lebih buruk kualitasnya," paparnya.

Tulus menyebut, di banyak negara pemerintah justru memberikan hadiah bagi masyarakat yang mau divaksinasi COVID-19. Tujuannya agar makin banyak warga negaranya yang mau divaksin. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait