URtrending

Termasuk Sampoerna, Ini 52 Klaster Penyebaran COVID-19 di Jatim

Nivita Saldyni, Senin, 11 Mei 2020 12.25 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Termasuk Sampoerna, Ini 52 Klaster Penyebaran COVID-19 di Jatim
Image: Ketugas Gugus Tracing Penanganan COVID-19 Jatim, dr Kohar Hari Santoso dalam komferensi pers update COVID-19 Jatim, Minggu (10/5/2020). (Humas Pemprov Jatim)

Surabaya - Ketugas Gugus Tracing Penanganan COVID-19 Jatim, dr Kohar Hari Santoso menyebut hingga saat ini telah ditemukan 52 klaster penyebaran COVID-19 di Jatim. Dari jumlah ini, Kohar mengatakan klaster TKHI-PPIH, Temboro, dan Sampoerna menjadi tiga klaster dengan kasus terbanyak.

"Setelah kami tabulasi, total ada 52 klaster. Klaster terbesar memang dari pelatihan Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) yang di Asrama Haji Surabaya sebanyak dengan 167 kasus, kemudian yang Temboro 46 kasus, dan Sampoerna 41 kasus," kata Kohar dalam komferensi pers di Gedung Negara Grahadi, Minggu (10/5/2020) malam.

Sementara itu untuk wilayah paling banyak menyumbang klaster penyebaran COVID-19 adalah Kota Surabaya dengan 14 klaster, disusul Sidoarjo di urutan kedua dengan 4 klaster.

Selain itu, Kohar menambahkan ada beberapa klaster yang perlu Urbanasia waspadai juga nih. Beberapa di antaranya yaitu klaster-klaster yang berasal dari Pasar Bojonegoro dan tenaga kesehatan.

"Tapi untuk klaster tenaga kesehatan ini bukan karena pekerjaannya di rumah sakit, melainkan di tempat praktik pribadinya," jelas Kohar.

1589174217-IMG-20200511-WA0016.jpg

Daftar 52 klaster penyebaran COVID-19 di Jatim per Minggu (10/5/2020). (Humas Pemprov Jatim)

Sedangkan untuk klaster Pasar di Bojonegoro, Gubernur Jatim Khofifah menambahkan bahwa klaster baru ini terjadi di tiga pasar tradisional. Dari klaster ini ada ada 168 orang yang hasil rapid testnya reaktif. Mereka secara bertahap akan menjalani tes swab untuk hasil yang lebih presisi.

"Kami sudah kirim tim tracing Gugus Tugas Jatim ke sana untuk melakukan test swab kepada 71 orang. Insya Allah besok 74 orang akan dites swab lagi,"

Sementara menunggu giliran tes swab, Khofifah menyarankan Bupati Bojonegoro agar mereka yang reaktif rapid testnya lebih baik diobservasi.

"Kami sudah sampaikan ke Bupati Bojonegoro. Ada tempat BLK Disnaker Jatim dan UPT Dinso Jatim di Bojonegoro yang bisa digunakan untuk percepatan layanan ruang observasi," pungkasnya.

Sementara itu hingga Minggu (10/5/2020) pukul 17.00 WIB jumlah warga Jatim terkonfirmasi positif COVID-19 telah mencapai 1.491 kasus dengan 1.098 di antaranya masih menjalani perawatan di rumah sakit rujukan. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait