URnews

Terobosan Khofifah untuk Cegah Munculnya Klaster Keluarga

Nivita Saldyni, Jumat, 25 September 2020 21.44 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Terobosan Khofifah untuk Cegah Munculnya Klaster Keluarga
Image: Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa (Biro Humas Pemprov Jatim)

Surabaya - Tak ingin muncul klaster keluarga dalam penyebaran COVID-19, Forkopimda telah menyiapkan fasilitas penjemputan untuk bagi pasien isolasi mandiri yang fasilitasnya kurang memadai.

Mereka nantinya akan dijemput oleh Tim COVID-19 Hunter untuk menjalani perawatan di rumah sakit yang telah disediakan Pemprov Jatim.

"Jika ada pasien yang merasa rumahnya kurang memenuhi syarat  untuk isolasi mandiri, maka tim COVID-19 Hunter siap menjemput dan akan di carikan tempat isolasi atau  karantina yang sesuai. Termasuk berbagai rumah sakit rujukan di daerah. Hal ini untuk menghindari meluasnya kluster keluarga," kata Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa dalam keterangan resminya di Surabaya, Jumat (25/9/2020).

Adapun rumah sakit yang siap menampung para pasien positif COVID-19 ini di antaranya RS Lapangan Indrapura di Surabaya dan Poltekes Malang, guys.

"Kami telah menyiapkan RS Lapangan Indrapura di Surabaya yang saat ini dalam komando Pangkogabwilhan II. Dan di Kota Malang, kami sedang menyiapkan  isolasi atau  karantina terpusat di Poltekes Malang  dengan kapasitas 306 bed," imbuh Khofifah.

Nah, rumah yang kurang memenuhi syarat isolasi mandiri seperti yang dimaksud Khofifah ini misalnya fasilitas sanitasi dan ventilasi kurang mendukung, tidak ada ruangan pribadi untuk isolasi, apalagi kalau pasien memiliki komorbid dan butuh di monitor ketat. 

Untuk itu, Khofifah menyatakan pihaknya bersama jajaran Polda Jatim dan Kodam V Brawijaya siap melakukan  penjemputan pasien terkonfirmasi positif yang menjalani isolasi mandiri tetapi fasilitasnya tidak memenuhi syarat.

Selain menghindari munculnya klaster keluarga, keputusan Khofifah ini muncul bersamaan dengan masih adanya 1.660 pasien di wilayah setempat yang menjalani isolasi mandiri hingga 24 September lalu.

"Saat ini, kami bersama tim  Polda Jatim dan Kodam V Brawijaya akan jemput bola yang dilaksanakan tim COVID-19 Hunter," pungkasnya.

Dengan metode jemput bola ini, Khofifah berharap bisa memudahkan pasien mengakses berbagai layanan COVID-19 di Jatim untuk mendapatkan perawatan terbaik.

Ia pun memastikan seluruh layanan yang disediakan pihaknya itu bisa diakses secara gratis.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait