URnews

Terpilih Jadi Rais Aam PBNU, Miftachul Akhyar Diminta Tak Rangkap Jabatan

Nivita Saldyni, Jumat, 24 Desember 2021 09.25 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Terpilih Jadi Rais Aam PBNU, Miftachul Akhyar Diminta Tak Rangkap Jabatan
Image: Miftachul Akhyar (Dok. Panitia Muktamar NU).

Lampung - Miftachul Akhyar kembali terpilih menjadi Rais Aam PBNU periode 2021-2026. Hal itu sesuai keputusan hasil musyawarah sembilan anggota Ahlul Halli Wal Aqdi (AHWA) pada Muktamar Ke-34 NU di Universitas Lampung, Bandar Lampung, Jumat (24/12/2021).

"Kami semua sepakat para sesepuh kiai dan tidak ada perbedaan pendapat, kami bulat sepakat menunjuk kepada Kiai Miftachul Akhyar menjadi Rais Aam PBNU 2021-2026," ujar Anggota AHWA Zainal Abidin saat membacakan hasil musyawarah.

Zainal juga menambahkan bahwa pihaknya ingin Rais Aam terpilih untuk fokus mengembangkan PBNU. Untuk itu diharapkan Miftachul Akhyar tak merangkap jabatan.

"Ada anggota AHWA berpendapat, kalau ingin menjadi Rais Aam NU diharapkan untuk tidak rangkap jabatan di organisasi yang lain. Ada pandangan seperti itu, dan disetujui oleh semua anggita AHWA," kata Zainal.

"Rais Aam diminta fokus dalam pembinaan NU ke depan," tegasnya.

Kiai Miftah saat ini diketahui tengah menjabat sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) periode 2020-2025. Kiai berusia 68 tahun itu menjadi pemimpin MUI setelah terpilih dalam Munas MUI 2020.

Namun Zainal mengatakan Kiai Miftah menerima dan menyanggupi keputusan anggota AHWA untuk tidak merangkap jabatan. Dengan demikian, Kiai Miftah harus melepaskan jabatan tersebut dan fokus dalam pembinaan PBNU.

Sebelumnya, Pengasuh Ponpes Miftachus Sunnah Kota Surabaya itu juga menjabat sebagai penjabat Rais Aam PBNU setelah Ma'ruf Amin maju dalam Pilpres pada 2019. Dengan penunjukan ini, maka Kiai Miftah melanjutkan sebagai Rais Aam untuk periode kedua.

 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait