Tersangka Penyebar Hoax Pasien Positif Corona di Surabaya Tak Ditahan, Loh Kok?

Surabaya - Meski telah ditangkap oleh Tim Siber Ditreskrimsus Polda Jatim, Minggu (8/3/2020) akibat menyebarkan hoax tentang keberadaan pasien virus corona di RSUD dr Soetomo, Hj Nur Fadillah alias Dilla Binti Bujali (27) tak ditahan.
Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko Kabid Humas Polda Jatim mengatakan, pihaknya tidak melakukan penahanan terhadap tersangka.
Sebab, ia mengaku pihaknya masih akan mendalami kasus ini.
"Tidak dilakukan penahanan, ya. Ini kami lakukan penindakannya tetap, artinya persuasif ini kami lakukan sebagai pembelajaran juga. Untuk hal yang lain, perkembangannya kami sampaikan kepada penyidik," kata Trunoyudo kepada wartawan di Mapolda Jatim, Surabaya, Selasa (10/3/2020).
Seperti yang diketahui, tersangka mengaku mendapat informasi itu (hoax) dari sebuah grup WhatsApp yang lalu disebarkannya di grup Facebook Surabaya Digital City (SDC).
Namun, Trunoyudo mengaku masih mendalami terkait asal muasal informasi itu disebarkan oleh siapa dan di mana.
"Itu masih kami dalami, artinya maksud dan tujuannya kemarin kan sudah tersampaikan. Juga sudah ada permohonan maaf, lalu kita simpul ke belakang bahwasanya yang bersangkutan juga mendapatkannya dari orang lain," kata Trunoyudo.
"Namun, sebenarnya tidak dibenarkan juga karena tanpa disadari yang ikut menyebarkan juga turut jadi tersangka sebenarnya," sambungnya.
Sementara itu di kesempatan berbeda, Ketua SDC Aldy Lazuardy mengatakan SDC sendiri aktif memerangi haox.
Baca Juga: Sebar Hoax Pasien Positif Corona di RSUD Dr Soetomo, Pemilik Akun Facebook 'Dilla' Diamankan Polisi
"Sejauh ini SDC berusaha memfilter dan meminimalisir akun bodong dan berita yg terindikasi hoax. Tapi namanya media sosial, kan siapa saja bebas memposting," katanya.
Soal kasus yang cepat terungkap ini, Aldy mengaku hal itu dikarenakan peran aktif para anggota SDC.
"Dalam tubuh SDC itu banyak teman-teman polisi, intel, TNI, BIN, WANTANAS, jadi wajar langsung teman Polri bertindak cepat karena nanti bakal meresahkan warga," katanya, Senin (9/3/2020).
Setelah kejadian ini, Aldy mengaku makin giat mengingatkan admin dan moderator untuk lebih selektif lagi dalam menyaring postingan di grup Facebook SDC.
"Saya berharap tidak ada lagi warga yang menyebarkan hoax. Ingat, 'saring before sharing'. Saya harap juga pemerintah Kota Surabaya ikut andil dalam edukasi internet sehat," harap Aldy.