Tiffany SNSD: Terjebak Standar Kecantikan hingga Self Love

Jakarta - Standar kecantikan dalam masyarakat umumnya dibentuk oleh media massa atau media sosial. Itu membuat banyak perempuan jadi memaksakan diri mengikuti standar kecantikan. Hal ini rupanya juga menerpa selebriti, contohnya Tiffany SNSD.
Dalam wawancara terbarunya bersama majalah Harper's Bazaar, Tiffany mengaku dirinya pernah 'dipaksa' untuk mengikuti standar kecantikan di Korea Selatan. Adapun standar kecantikan di Korea adalah yang kulitnya putih, wajahnya kecil, dagunya V-shape, langsing, hidung mancung, sampai kaki yang jenjang.
Tiffany yang memulai karier di industri hiburan dengan debut bersama SNSD pada tahun 2007 ketika usianya baru 18 tahun. Di usia yang sangat muda, pemilik nama Korea Hwang Mi Young itu mengaku harus mematuhi standar kecantikan yang ketat.
Penyanyi kelahiran 1989 itu mengaku dari pakaian, berat badan, sampai penampilan diawasi ketat oleh banyak orang, mulai dari manajer, penata gaya, sampai penggemar.
"Saya pikir, tumbuh dewasa dan juga memulai industri pada usia yang sangat muda, saya menganggap kecantikan sebagai apa yang menurut masyarakat harus saya pakai, pakai atau beli," kata Tiffany seperti dikutip Koreaboo, Kamis (17/11/2022).
Karena harus mengikuti apa yang diinginkan orang lain di usianya yang masih rentan mengalami insecure, tentu saja lama-kelamaan semua tuntutan tersebut merusak sebagian dirinya.
Usai berkarier cukup lama, Tiffany berkesempatan rehat dari industri hiburan. Di momen tersebut dia kemudian menerima hal alami yang ada di dirinya dan percaya diri dengan hal tersebut. Tiffany kini percaya diri dengan kulitnya sendiri.
Di usia 33 tahun, Tiffany telah berhasil menemukan pijakannya dan mendapatkan kembali harga dirinya. Ini semua berkat istirahat yang dia ambil dari mata publik serta bantuan yang dia terima dari terapi.
"Tetapi memasuki usia 30-an, dan mengambil banyak waktu keluar dari industri, termasuk melakukan banyak terapi dan fokus mencintai diri saya, saya menyadari bahwa kecantikan adalah pilihan dan pola pikir," tutup Tiffany.