URnews

Tim GeNose C19 Sebut 200 Unit Pesanan Kemenhub Siap Akhir Januari

Nivita Saldyni, Senin, 25 Januari 2021 19.10 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Tim GeNose C19 Sebut 200 Unit Pesanan Kemenhub Siap Akhir Januari
Image: Gajah Mada Electric Nose COVID-19 (GeNose C19). (Humas UGM)

Yogyakarta - Urbanreaders sudah tahu dong kalau GeNose C19, alat pendeteksi COVID-19 buatan tim peneliti UGM bakal digunakan di sejumlah stasiun kereta api dan terminal bus pada 5 Februari 2021? Nah, bagaimana ya kesiapannya? Yuk cari tahu bersama Urbanasia!

Prof. Drs. Kuwat Triyono, M.Si., Ph.D., Inventor GeNose mengatakan persiapan terkait penggunaan GeNose C19 di stasiun dan terminal untuk awal Februari mendatang berjalan lancar. Namun hingga saat ini alat-alat yang dipesan masih dalam proses pengerjaan.

"(Alat) Sedang proses. Akhir bulan siap," kata Kuwat saat dihubungi Urbanasia via telepon, Senin (25/1/2021).

Kuwat mengatakan, sebenarnya ada 800 unit yang dipesan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi untuk program tersebut. Namun untuk tahap awal, ada 200 unit GeNose C19 yang bakal disiapkan.

"Pak Menteri menyampaikan sekitar 800 (unit), tapi bertahap katanya. Untuk awal 200 unit," jelas Kuwat.

Selain produksi alat yang masih berjalan, tim GeNose C19 UGM juga telah memberikan pelatihan pengoperasian kepada sejumlah perusahan pemesan, termasuk PT KAI dan juga Kemenhub.

"Sudah kami kasih training Sabtu (23/1/2021) kemarin. Dari banyak perusahaan yang sudah konfirmasi mau membeli (GeNose C19) sudah langsung kami training. Besok Kamis (28/1/2021), KAI dan Kemenhub lagi. Langsung, gak ada yang tertunda," tegasnya.

Ia pun berharap nantinya GeNose C19 bisa digunakan lebih luas lagi. Bukan hanya digunakan di stasiun dan terminal saja tapi juga di fasilitas umum lainnya, seperti bandara.

"Kalau peneliti maunya itu (GeNose C19) dipakai banyak, artinya satu unit itu sehari kalau bisa 200-an orang bisa didetect. Sehingga kita bisa menemukan OTG-OTG dengan cepat. Kalau nanti dimiliki pribadi kami rugi," harap Kuwat.

"Terutama di fasilitas umum, bandara itu jelas," tutupnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait