URstyle

Tips Kelola Stres di Tengah Pandemi dari Dosen Unair

Nivita Saldyni, Kamis, 15 Juli 2021 18.26 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Tips Kelola Stres di Tengah Pandemi dari Dosen Unair
Image: Ilustrasi Stress. (Freepik/creativeart)

Surabaya - Kehilangan pekerjaan atau bahkan orang-orang terdekat kita selama pandemi COVID-19 akan memicu stres dan juga rasa cemas dalam diri kita. Untuk itu, penting mengelola stres agar aktivitas kita sehari-hari bisa berjalan dengan lancar.

Dosen dari Fakultas Psikologi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Tri Kurniati Ambarini pun memberikan beberapa tips mengelola stres agar kondisi mental tetap sehat selama pandemi COVID-19.

Tips tersebut dibagikannya dalam webinar yang diselenggarakan oleh PJB UP Gresik, Kamis (15/7/2021).

Dosen yang ahli di bidang klinis dan kesehatan mental ini mengatakan bahwa pada usia produktif, stimulus yang memicu stres cenderung bermula dari pekerjaan. Sebab pekerjaan sangat menyita waktu dan tenaga.

Oleh karena itu perempuan yang akrab disapa Rini ini menyarankan agar kita mencoba mengatasinya sendiri sebelum pergi ke profesional. Caranya, tenangkan diri saat stres mulai menyerang. Cara ini bisa kamu lakukan saat kamu sedang merasa kesepian, gugup, sedih, bahkan marah.

Selanjutnya, cobalah untuk mengalihkan perhatian. Atau jika hal itu terjadi pada orang lain, cobalah membantu menoleransi kesulitan atau kesusahan yang mereka alami.

"Kadar kesedihan masing-masing orang berbeda. Misalnya teman kita merasa sedih setelah kematian orang yang dicintai. Kita tidak perlu sad block dengan mengucapkan ‘udah nggak perlu sedih’, karena artinya mereka menghargai arti kehilangan. Sama halnya dengan anak kecil yang kehilangan barang kemudian menangis," katanya seperti dikutip dari laman Unair.

Jika kamu sudah merasa lebih tenang, maka cobalah untuk melakukan aktivitas positif maupun kegiatan-kegiatan yang kamu sukai.

Namun jika emosimu kembali meledak dan kamu ingin marah, cobalah menenangkan diri sebelum mengatakan sesuatu. Daripada mengungkapkannya saat marah, siapa tahu hal itu malah bisa jadi salah satu yang akan kamu sesali.

Lalu, kapan waktu yang tepat untuk pergi ke psikolog?

Menurut Rini, waktu yang tepat untuk berkonsultasi dengan psikolog adalah saat mulai merasakan sedih yang berlarut-larut hingga penurunan fungsi otak yang mengganggu aktivitasmu sehari-hari. Saat itulah, kamu bisa pergi ke profesional untuk menyelesaikan masalahmu.

Tapi Urbanreaders tak perlu khawatir, kamu bisa mencari tempat lain jika memang tak mendapatkan akses ke profesional. Misalnya teman yang bisa kamu percaya, atau bisa juga dengan mendekatkan diri kepada Tuhan.

"Jika tidak punya akses ke profesional tidak apa-apa. Pilih saja orang yang dianggap bisa memberikan energi positif. Selain itu bisa juga diarahkan ke hal-hal ibadah," tutupnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait