URnews

TNI AL Berencana Evakuasi KRI Nanggala 402 dengan Metode Ini

Anisa Kurniasih, Rabu, 28 April 2021 14.23 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
TNI AL Berencana Evakuasi KRI Nanggala 402 dengan Metode Ini
Image: KRI Nanggala 402 (Foto: Dok. KRI Nanggala)

Jakarta  - TNI Angkatan Laut (AL) berencana mengangkat dan mengevakuasi KRI Nanggala 402 beserta 53 awak kapal yang turut tenggelam di perairan utara Bali pada Rabu (21/4/2021) lalu.

Asisten Perencanaan Kepala Staf Angkatan Laut (Asrena KSAL), Laksamana Muda TNI Muhammad Ali menyampaikan seluruh tim masih berembuk menentukan metode yang akan digunakan untuk mengangkut bangkai kapal. Sebab, kapal tenggelam di bagian laut dalam.

Ia mengungkapkan, ada beberapa metode yang bisa digunakan untuk mengangkut kapal dari kedalaman 838 meter tersebut. Namun, lagi-lagi Ali menerangkan kedalaman laut akan memberikan kesulitan dalam proses pengangkatan kapal.

"Metode ini ada beragam tergantung dengan posisi kapal ada di kedalaman berapa. Ini juga akan mempengaruhi tingkat kesulitan pengangkatan kapal tersebut," ujar Ali melalui konferensi pers di Mabes AL, Selasa (27/4/2021).

Tingkat kesulitan yang dipaparkan Ali bersumber dari peristiwa tenggelamnya kapal Kurks milik Rusia di Laut Barents 2000 silam. Pada insiden tersebut, Rusia yang notabene mampu membuat kapal selam sendiri tetap meminta bantuan ke negara lain.

"Itu sekelas negara Rusia yang memang sudah bisa buat kapal selam sendiri," kata dia.

Lebih lanjut, Ali pun merincikan berbagai metode yang bisa digunakan untuk mengangkut kapal selam KRI Nanggala 402. Metode tersebut yakni mulai dari menusuk, mengait sampai mengangkat badan kapal secara perlahan.

"Kemudian ada yang menggunakan balon udara serta beragam metode lainnya. Bahkan, kita bisa pakai metode hembusan angin, yang mana angin dihembuskan melalui selang hingga air di dalam kapal terbuang," imbuhnya.

Namun demikian, Ali mengungkap seluruh metode yang nantinya akan digunakan harus tetap memperhatikan kondisi serta tekanan di bawah air.

"Kalau sudah rusak parah, mungkin agak sulit mengangkat seperti Kurks tersebut. Makanya ini sedang kita diskusikan bagaimana cara pengangkatan yang tepat karena kedalamannya tidak dangkal ya. Lebih dalam daripada tenggelamnya kapal selam Argentina, karena ini 838 meter," pungkasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait