URnews

KRI Nanggala-402 Terkena Tembak Rudal Kapal Prancis? Begini Faktanya!

Nivita Saldyni, Selasa, 27 April 2021 18.36 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
KRI Nanggala-402 Terkena Tembak Rudal Kapal Prancis? Begini Faktanya!
Image: KRI Nanggala 402 (Foto: Dok. KRI Nanggala)

Jakarta - Sejak kapal selam KRI Nanggala-402 dinyatakan tenggelam di perairan utara Bali, Sabtu (24/4/2021) lalu banyak beredar kabar bahwa kapal buatan Jerman itu tenggelam karena tembakan rudal. Tembakan tersebut diduga berasal dari kapal selam asing milik Prancis, SSN Emeraude.

Narasi tersebut diposting oleh akun Twitter @plato_ids pada Minggu (25/4/2021). Lewat cuitannya itu, pemilik akun Twitter @plato_ids mengatakan bahwa KRI Nanggala-402 terkena tembakan rudal dari kapal selam nuklir milik Prancis tersebut yang sedang menyaksikan latihan TNI di selat Bali.

"Rekan intelijen di Jerman mengabarkan tenggelamnya KRI Nanggala 402 akibat terkena tembakan rudal kapal selam kelas nuklir Perancis SSN Emeraude yang sedang menyaksikan latihan TNI di selat bali | terjadi persaingan bisnis kapal selam antara Prancis dan Jerman | *infovalid," cuitnya, seperti dilihat Urbanasia pada Selasa (27/4/2021).

Bagaimana faktanya?

Berdasarkan penelusuran Urbanasia, kapal selam Emeraude memang dilaporkan sempat mampir ke perairan Indonesia pada 19 April 2021.

Melansir Express, Angkatan Laut Prancis dilaporkan berhasil kembali ke pangkalan mereka di Toulon, Prancis setelah menyelesaiakan misi ke Laut Cina Selatan di tengah ketegangan yang memburuk antara Cina dan negara-negara tetangga di wilayah tersebut.

Kapten kapal selam Prancis Antoine Delaveau pun mengatakan bahwa kapal selam jenis Rubis itu memang sempat mampir ke Indonesia. Kapal tersebut muncul ke permukaan Selat Sunda, sebelum bergerak kembali.

Asrena Kasal Bantah Isu KRI Nanggala Tenggelam Terkena Rudal Kapal Asing

Sementara itu Asrena Kasal Laksamana Muda Muhammadi Ali membantah kabar tersebut. Dalam komferensi pers, Selasa (27/4/2021), ia mengatakan bahwa hal tersebut tidak benar.

“Kapal asing lewat ini saya rasa berlebihan. Ditembak oleh kapal asing lah," katanya, Selasa (27/4/2021).

Ia menjelaskan bahwa saat KRI Nanggala-402 tenggelam, banyak kapal yang tengah berada di atas air. Kapal-kapal ini pun dilengkapi sonar yang bisa mendeteksi jika memang terjadi ledakan.

"Jadi pada saat kejadian itu ada banyak kapal atas air di sana. Dan kapal atas air itu mempunyai sonar. Kalau ada ledakan, pasti terdengar oleh sonar, bahkan oleh telinga. Mata pun bisa terlihat bahwa air itu akan naik ke atas sedikit. Jadi tidak ada ledakan pada saat kejadian. Itu dari pengamatan kapal-kapal yang ikut latihan bersama KRI Nanggala kemarin," jelasnya panjang lebar.

Sebelumnya, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono dalam konferensi pers, Sabtu (24/4/2021) juga menegaskan bahwa tidak ada ledakan dalam peristiwa tenggelamnya KRI Nanggala-402. Ia mengatakan bahwa KRI Nanggala-402 diduga kuat mengalami retakan.

"Retakan, bukan ledakan. Kalau ledakan ambyar semua," kata Yudo.

“Kalau ledakan pasti terdengar di sonar,” tegasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait