URguide

Toxic Relationship Bisa Terjadi di Keluarga dan Pertemanan, Ini Cirinya!

Eronika Dwi, Sabtu, 13 Februari 2021 19.00 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Toxic Relationship Bisa Terjadi di Keluarga dan Pertemanan, Ini Cirinya!
Image: Toxic Relationship di Lingkungan Keluarga. (Foto: Freepik)

Jakarta - Kasus toxic relationship atau hubungan tidak sehat lagi ramai dibicarakan nih, Urbanreaders. 

Taukah kamu kalau toxic relationship ini nggak cuman dari pasangan loh. Toxic relationship bisa dialami dari keluarga hingga sahabat. 

Apa saja sih ciri-ciri toxic relationship dari keluarga dan sahabat? Berikut pemaparannya. 

Menurut Psikolog Intan Erlita, toxic relationship merupakan satu hubungan yang berjalan, tapi saat dijalankan lebih banyak menyakiti daripada senangnya. Namun, tidak bisa lepas dari orang itu atau dibuat bergantung. 

"Biasanya terkena itu psikisnya kita. Kita jadi ketakutan kita menjadi lemah," kata Intan Erlita melalui live Instagram bersama Urbanasia, Jumat (12/2/2021).

Toxic relationship sendiri memiliki cakupan yang luas, bisa dari keluarga dan sahabat. 

Intan Erlita mengatakan, kalau dari keluarga bisa ditandai dengan orang tua yang memiliki pola asuh membandingkan. Misalnya, kerap dibandingkan dengan anak tetangga yang dinilai lebih baik atau hebat dari kita. 

Selain itu, juga bisa ditandai dengan orang tua yang sering meragukan kemampuan anaknya, seperti mengatakan, 'udahlah kamu tuh dari dulu emang nggak bisa gini'. 

"Tanpa sadar omongan itu akan membuat kita, si anak, meyakini bahwa kita sebagai anak ini nggak bisa seperti itu. Jadi tidak punya rasa percaya diri," kata Intan Erlita. 

Toxic relationship di antara kakak beradik ditandai dengan salah satunya, misal si kakak, yang kerap meragukan kemampuan adiknya (atau sebaliknya). Hal itu juga sama, akan membuat korban semakin tidak punya rasa percaya diri. 

Untuk di lingkungan pertemanan sendiri, biasanya ditandai dengan teman yang lebih sering memberikan efek negatif daripada positif. 

Contohnya, mematahkan semangat atau membawa kita ke pergaulan yang tak sewajarnya (melakukan sesuatu yang dilarang). Namun, kita tidak bisa lepas karena tetap ingin dianggap sebagai satu geng.

Intan Erlita mengatakan, ciri toxic relationship sendiri adalah ketika kita sudah tidak bisa membedakan salah dan benar lagi dalam suatu hubungan. 

Untuk mencegah terjebak lebih lama dalam toxic relationship, Intan Erlita mengatakan, harus bisa mengatakan tidak dalam segala hal yang membuat kita merasa tersakiti. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait