Anggota DPR Melchias Mekeng Viral, Bilang ‘Makan Uang Haram Kecil-kecil Oke Lah’
Jakarta – Anggota Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) fraksi Partai Golkar, Melchias Markus Mekeng menjadi sorotan publik. Pasalnya ia mengaku makan uang haram tidak masalah jika cuma sedikit.
Hal itu disampaikan Mekeng saat rapat dengan Kementerian Keuangan pada Selasa (28/3/2023) kemarin. Dalam kesempatan itu, Mekeng sempat menyinggung kasus eks Pejabat Ditjen Pajak Rafael Alun Trisambodo.
Menurut Mekeng, anak Rafael, Mario Dandy yang kini berurusan dengan polisi merupakan akibat dari ‘banyak’ makan uang haram. Padahal kata dia, makan uang haram jika jumlahnya sedikit masih tidak mengapa.
“Saya bilang kepada anak saya, kalau kita makan uang haram kebanyakan akan dibuka oleh Tuhan dengan cara yang demikian. Kebanyakan dia makan uang haramnya, kalau makan uang haram kecil-kecil oke lah. Makan uang haram sampai segitu berlebihan akhirnya Tuhan Marah,” seloroh Mekeng.
Selain itu, Mekeng juga mengklaim tidak ada malaikat di dunia, terutama di kalangan pejabat. Namun demikian, ia mengajak para pejabat untuk tidak menjadi setan semua.
“Nggak ada di dunia ini yang namanya malaikat. Tapi kita jangan jadi setan benar,” ucapnya.
Pernyataan tersebut sontak membuat ramai di kalangan warganet yang turut berkomentar atas ucapan yang dilontarkan oleh Melchias Mekeng.
“Gapapa ambil dikit-dikit uang haramnya asal sering ya pak,” kata seorang netizen di Twitter.
“Bro talkin and think ‘Dang I did something’. Gitu lah kalau manusia hidup basicnya nggak benar, “makan uang rakyat kecil-kecilan ya oke lah”, ingat kata pepatah sedikit-sedikit menjadi bukit. Semua berawal dari sedikit kok pak. kalo nggak diubah mindsetnya, ya I’ll see you in couple years,” timpal netizen lain.
“Besar kecilnya itu relatif lah. Saya bilang besar, eh bapak bilang itu kecil. Tapi mau gimana juga mau besar atau kecil korupsi ya nggak boleh lah,” imbuh yang lain.
Respons KPK
Pernyataan Mekeng terkait uang haram ini turut mendapat tanggapan dari Wakil Ketua KPK Johanis Tanak. Menurutnya, sedikit atau banyak, uang haram akan tetap uang haram.
“Makna dari duit haram yang sedikit, ya namanya haram juga dosa,” kata Johanis.
Johanis menambahkan, sebagai seorang pejabat negara Mekeng harusnya bisa menjadi panutan masyarakat dalam sikap antirasuah.
Johanis juga menilai bahwa pernyataan Mekeng tersebut memberikan dampak negatif pada pendidikan antikorupsi di Indonesia.
“Jadi sedikit atau banyak, itu tidak layak. Hanya dengan kata-kata yang sedikit itu, memiliki makna bagi masyarakat karena mereka ini pantuan sehingga tidak layak,” pungkasnya.