URtrending

Bikin Video Kritik Masa Jabatan 9 Tahun, Pria di Bengkulu ‘Diteror’ Kades

Urbanasia, Jumat, 3 Februari 2023 09.10 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Bikin Video Kritik Masa Jabatan 9 Tahun, Pria di Bengkulu ‘Diteror’ Kades
Image: Apip Nurahman dalam video mengkritik masa jabatan kades 9 tahun. (TikTok/Apipnurahman)

Jakarta - Pria di Bengkulu bernama Apip Nurahman viral di TikTok. Ia membuat konten yang mengkritik tuntutan kepala desa agar masa jabatan mereka diperpanjang dari 6 tahun menjadi 9 tahun. 

Dalam video yang diunggah di akun TikTok @apipnurahman itu, Apip menyampaikan beberapa hal terkait ketidaksetujuannya dengan perpanjangan masa jabatan kades jadi 9 tahun. 

“Hai Pak Kades, yang kemarin demo minta perpanjangan jabatan sampai 9 tahun, sadar lah diri. Presiden aja 5 tahun, kalian minta 9 tahun. Sadar lah,” kata Apip dalam video yang dilihat Urbanasia, Jumat (3/2/2023). 

Apip bahkan mempertanyakan alasan para kades minta perpanjangan masa jabatan yang diklaim sebagai tuntutan rakyat. 

Menurut Apip, dirinya sudah keliling menemui masyarakat di kampungnya untuk menanyakan apakah mereka meminta masa jabatan kades diperpanjang jadi 9 tahun atau tidak. 

“Nggak ada (rakyat yang minta jabatan diperpanjang, red). Jangankan 9 tahun, 6 tahun aja udah kelamaan,” imbuhnya. 

Apip juga menyoroti alasan kades yang mengaku sudah memajukan rakyat sehingga meminta masa jabatan diperpanjang jadi 9 tahun. 

Menurutnya, ia bingung rakyat yang mana yang dimaksud sudah dimajukan tersebut. 

Diteror Melalui Surat

Namun, kritikan Apip ini rupanya membuat para kepala desa yang bernaung dalam Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Bengkulu Selatan geram.

Apip mengaku sudah dikirim surat oleh Perkumpulan Aparatur Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Papdesi Bengkulu Selatan. Dalam surat itu, Apip diminta menarik pernyataannya jika tidak ingin dibawa ke ranah hukum. 

Berikut isi surat Papdesi Bengkulu Selatan:

Sehubungan telah dengan beredarnya video di youtube tentang Kepala Desa, maka dengan ini kami meminta kepada Saudara Apip untuk mengklarifikasi video yang dibuat dan juga meminta maaf kepada seluruh kepala desa se-Indonesia terkhusus kepala desa se-Bengkulu Selatan melalui Media Sosial yang ada. Bila tidak dilakukan kami kepala desa akan melakukan upaya hukum yang berlaku.

Demikian surat ini kami sampaikan, atas perhatian saudara dan itikad baik saudara kami tunggu

Terima kasih

DEWAN PIMPINAN DAERAH PERKUMPULAN APARATUR PEMERINTAH DESA SELURUH INDONESIA(DPD PAPDESI) KABUPATEN BENGKULU SELATAN

Dipanggil Apdesi dan Papdesi

Beberapa waktu kemudian, Apip mengunggah video lain yang menjelaskan tentang kelanjutan urusannya dengan para kepala desa. Menurutnya, ia sudah dipanggil untuk berdialog dengan sekitar 40 kepala desa. 

Dalam kesempatan tersebut, Apip mengaku sudah meminta maaf jika pernyataannya menyinggung para kades. Namun, kata dia, ada satu oknum kepala desa yang membantahnya. 

Menurut Apip, satu kepala desa itu mendesak agar Apip langsung minta maaf dan mengakui kesalahan. Saat ditanya apa kesalahannya, si oknum kades itu menyebut Apip telah menghina anak istrinya. 

“Kemarin setiap saya minta maaf selalu (dibantah) ‘jangan kayak gitu, kamu harus mengaku salah’. Pas sudah lama diskusi, saya dikasih teks untuk dibaca dan ditandatangan. Ya saya tandatangan,” kata dia. 

Apdesi Tidak Antikritik

Sementara itu, Apdesi Bengkulu Selatan sudah angkat bicara terkait video Apip yang viral ini. Menurut Ketua Apdesi Bengkulu Selatan, Tatang, pihaknya tidak antikritik, namun hanya menilai cara Apip berlebihan. 

Menurut Tatang, jika kritik Apip masih dalam tahap wajar, pihaknya juga tidak akan memaksa yang bersangkutan untuk meminta maaf dan menghapus videonya. 

“Kami tidak antikritik, tapi cara Apip yang kurang tepat dan tidak sesuai dengan budaya daerah kita,” kata Tatang kepada wartawan, Kamis (2/3/2023). 

Dalam hal ini, Tatang menjelaskan bahwa cara Apip melakukan survei kecil-kecilan dengan bertanya kepada masyarakat desa dan mengunggahnya di media sosial tergolong tidak sopan dan tidak sesuai dengan budaya Bengkulu Selatan. 

Meski demikian, ia menegaskan persoalan Apip dengan para kepala desa kini sudah selesai. Ia berjanji persoalan ini tidak akan diperpanjang lagi. 

@apipnurahman dampak protes perpanjangan jabatan kades #fypシ #fypage #fyp ♬ suara asli - Apip Nurahman
Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait