URtrending

Larang Pakai Sendal Jepit, Amrazing Beri Saran untuk Pemilik Langit Seduh

Anisa Kurniasih, Rabu, 29 Juli 2020 23.31 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Larang Pakai Sendal Jepit, Amrazing Beri Saran untuk Pemilik Langit Seduh
Image: Suasana Langit Seduh Cafe. (@langitseduh/instagram)

Jakarta - Alexander Thian atau lebih dikenal dengan Amrazing ternyata tak mau ketinggalan untuk ikut mengomentari unggahan story pemilik kafe Langit Seduh yang viral lantaran terang-terangan melarang pengunjung memakai sandal.

Penulis yang juga seorang travel blogger itu memposting cuitan di Twitter atas pendapatnya terkait larangan yang menuai pro kontra dari para netizen itu.

Ia menuliskan enam poin penting yang nampaknya wajib disimak nih sama sang pemilik kafe, Happy Jehan biar nggak dihujat lagi sama netizen.

Dalam cuitannya tersebut guys, Amrazing mengungkapkan bahwa dalam persoalan ini, menurutnya sang owner justru tak mengerti branding sehingga malah membuat dirinya jadi bulan-bulanan netizen.

"Ownernya nggak ngerti branding. Mau highend tapi daftar menu pake comic sans dan desain belepotan," cuit Amrazing di Twitternta, dikutip Rabu (29/7/2020).

Baginya, konsep rooftop yang diusung Langit Seduh bukan berarti kafe tersebut bisa dianggap highend sehingga harus melarang pengunjungnya dengan aturan khusus.

Amrazing juga menganggap bahwa unggahan Happy Jehan adalah tindakan body shaming kepada customer, guys.

Sebelumnya, viral unggahan Happy Jehan membahas adanya pengunjung atau customer yang datang ke kafenya itu dengan mengenakan pakaian yang kurang pantas menurutnya.  

Ia bahkan menegaskan kalau penggunaan sandal jepit mahal ataupun murah tak diperbolehkan saat masuk ke Langit Seduh.

"Banyak sandal jepit mahal tapi kan nggak mungkin peraturan 'Dilarang masuk untuk sandal jepit murah'. 'Sandal di atas 5 juta silahkan masuk'. No choice, jadi larangannya global, semoga bisa dimengerti ya," tulis Happy Jehan di Instagramnya.

Tak hanya itu, ia beranggapan sandal jepit levelnya paling mentok untuk belanja ke toko swalayan depan kompleks dan tak patut dibawa ke kafe berkonsep rooftop seperti miliknya.

Nggak cuma membahas soal sandal jepit aja nih guys. Jehan juga mengeluhkan beberapa orang yang datang ke kafenya menggunakan mukena sampai piyama.

Menurutnya, pakaian tersebut tak sesuai dengan konsep rooftop yang ditawarkan. Jehan juga mengunggah foto salah satu customer yang kedapatan pakai piyama. Sayangnya foto yang disensor tersebut sudah dihapus dari Instastory-nya.

Dalam unggahannya di akun Instagram itu, ia menuliskan, dengan busana-busana yang tidak sesuai, ia serasa harus men-downgrade kelas kafenya. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait