URguide

‘Tukang Becak Naik Haji’, Nabung 30 Tahun untuk Pergi ke Tanah Suci

Suci Nabila Azzahra, Selasa, 21 Juni 2022 14.57 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
‘Tukang Becak Naik Haji’, Nabung 30 Tahun untuk Pergi ke Tanah Suci
Image: Kabah di Masjidil Haram. (Dok. Kemenag RI)

Jakarta - Melaksanakan ibadah haji di Mekah merupakan impian bagi setiap umat Muslim di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Oleh karena itu, tak heran apabila banyak umat Islam yang berusaha untuk dapat mewujudkan rukun Islam kelima tersebut. 

Impian yang mulia tersebut akhirnya berhasil diwujudkan oleh Eme Karna Ardali. Ia seorang laki-laki berusia 65 tahun yang berprofesi sebagai tukang becak. Hasil kerja kerasnya selama 30 tahun pun mampu mengantarkannya ke Tanah Suci.

Eme merupakan warga Blok Jatiraga, Desa/Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Ia menjadi contoh nyata bahwa keinginan untuk berhaji tidak bisa dihentikan oleh kondisi ekonomi dan usia.

Penghasilan Eme sehari-hari sebagai pengayuh becak tidaklah besar. Tapi dengan kegigihan serta doanya, Eme akhirnya mampu mengumpulkan uang sedikit demi sedikit. 

Penghasilan Eme rata-rata sehari Rp 50.000. Dari jumlah itu, ia menyisihkan sebesar Rp 30.000 untuk tabungan haji, dan sisanya Rp 20.000 untuk kebutuhan makan.

Keberangkatan Eme ke Tanah Suci tidak sendirian, melainkan turut serta dengan sang istri tercinta, Icih. Eme tak menyangka dirinya dan istri dapat melaksanakan ibadah Haji. 

Air mata sempat menetes di pelupuk mata Icih. Sambil memegangi tangan suaminya, dia berharap doanya di Tanah Suci bisa terkabul. Icih berharap, kelak ketiga anaknya dapat menjadi anak yang salih dan salihah. Tak lupa, dia menyematkan doa bagi kesehatan sang suami.

Dirinya juga berharap sepulang dari Tanah Suci, usaha sang suami dan anak-anaknya bisa semakin lancar. Penantian panjang dan hasil jerih payahnya mengayuh becak terbayar dengan berada di Tanah Suci ini. Tak sia-sia dia menabung 30 tahun. Dirinya pun harus menunggu 10 tahun untuk bisa berhaji tahun ini setelah mendaftar pada 2012.

Meski usia tidak muda lagi, Eme dan Icih akan fokus ibadah dan pasrah kepada Allah SWT. Tiba di Tanah Suci merupakan panggilan Allah SWT. 

Bahkan sebelum keberangkatan ke Tanah Suci, Eme dan Icih mendapatkan bantuan dari Bupati Majalengka berupa uang, perlengkapan, hingga baju untuk naik haji. Dukungan mengalir juga datang dari rekan-rekannya di emberkasi. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait