URnews

Turut Berduka, Presiden Jokowi: Selamat Jalan Verawaty Fajrin

Nivita Saldyni, Minggu, 21 November 2021 11.22 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Turut Berduka, Presiden Jokowi: Selamat Jalan Verawaty Fajrin
Image: Momen kebersamaan Presiden Jokowi dan Verawaty Fajrin. (Instagram @jokowi)

Jakarta - Legenda bulutangkis Indonesia, Verawaty Fajrin meninggal dunia pada usia 64 tahun, Minggu (21/11/2021). Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun menyampaikan duka mendalam lewat akun Instagram pribadinya.

"Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Turut berduka cita atas berpulangnya Ibu Hj. Verawaty Fajrin, pagi ini, di Jakarta," kata Jokowi dalam postingan Instagramnya, Minggu (21/11/2021) pagi.

 

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Joko Widodo (@jokowi)

Dalam postingan itu, Jokowi mengenang Vera sebagai sosok berjasa yang telah membuat harum nama Indonesia di kancah internasional. Terlebih Vera telah mengukir prestasi di berbagai turnamen bulutangkis internasional semasa hidupnya.

"Semasa hidupnya, almarhumah telah membawa dan mengharumkan nama Indonesia di pentas olahraga dunia. Almarhumah memenangi berbagai gelar juara bulutangkis dari turnamen internasional di nomor tunggal, ganda, dan ganda campuran," kata Jokowi.

"Selamat jalan Ibu Verawaty. Semoga segala pengabdian, amal, dan ibadah almarhumah mendapatkan ganjaran yang setimpal dari Allah SWT, dan segenap keluarga yang ditinggalkan kiranya kuat dan sabar," pungkas Jokowi.

Melansir ANTARA, semasa hidupnya Vera telah berhasil mencatat prestasi-prestasi besar. Beberapa di antaranya, ia pernah tercatat sebagai juara All England 1979. Bersama pasangannya, Imelda Wiguna, Vera berhasil mengalahkan Atsuko Tokuda/Mikiko Takada (Jepang) 15-3, 10-15, 15-5. Keduanya pun tercatat sebagai pasangan ganda putri kedua Indonesia yang sukses di All England setelah Minarni/Retno Kustiyah.

Kemudian pada 1980, perempuan kelahiran Jakarta, 1 Oktober 1957 ini berhasil menjuarai Kejuaraan Dunia 1980 di Jakarta untuk kategori tunggal putri. Ia menjadi kampiun usai mengalahkan Ivana Lie, 11-1, 11-3 di final.

Setahun kemudian, bersama Imelda Wiguna, Vera kembali menorehkan prestasi. Keduanya berhasil merebut emas SEA Games Manila 1981.

Sebelumnya, keduanya juga pernah meraih medali emas Asian Games VIII tahun 1978 di Bangkok dan memenangi titel Denmark Terbuka pada tahun yang sama.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait