URguide

Ulah Pelet Cinta di Era Digital, Bisa Incar Target Lewat Media Sosial

Shelly Lisdya, Kamis, 22 Desember 2022 19.30 | Waktu baca 4 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Ulah Pelet Cinta di Era Digital, Bisa Incar Target Lewat Media Sosial
Image: Praktisi supranatural Ki Geni Seketi saat melakukan sebuah ritual khusus (@kigeni666/Instagram)

Jakarta - Kehadiran media sosial di era digital tentu membawa dampak positif dan negatif bagi penggunanya.

Berfungsi sebagai media untuk interaksi, bersosialisasi dan ajang untuk berbagi, kemudahan mengakses media sosial juga bisa menjadi bumerang untuk seseorang yang menyimpan banyak informasi di dalamnya.

Kumpulan informasi yang didapat dari media sosial rupanya bisa menjadi alat jitu bagi seseorang yang mengincar pujaan hatinya termasuk dengan cara mistis. Di zaman yang serba modern ini, nyatanya pelet masih menjadi salah satu senjata andalan bagi orang-orang yang ingin mendapatkan kekasih secara instan. 

Tak bisa dipungkiri, ilmu pelet konon dianggap ampuh untuk meluluhkan seseorang dengan bantuan makhluk gaib. Meski terkesan tabu, namun siapa sangka, cara tersebut masih digunakan oleh mereka yang ingin mengejar keinginannya lewat jalan pintas.

Kepada Urbanasia, Praktisi Supranatural Ki Geni Seketi mengungkapkan bahwa kemudahan mengakses informasi di media sosial bisa memberikan peluang bagi seseorang yang ingin berbuat nekat untuk membalas atau melampiaskan keinginannya agar mendapat apa yang dia mau termasuk kekasih yang dia incar.

“Orang-orang yang merasa sakit hati, tidak percaya diri dan merasa cintanya bertepuk sebelah tangan biasanya mengandalkan ilmu guna-guna ini untuk memengaruhi alam bawah sadar orang yang ia suka agar bersikap sesuai dengan keinginannya hingga tergila-gila,” ungkap Ki Geni Seketi, Kamis (22/12/2022).

Ki Geni Bercerita, kisah ini pernah dialami seorang pria berinisial T yang menjadi korban pelet hingga ia lupa diri dan rela mengorbankan apa yang dia miliki untuk kekasihnya.

Kisah pilu T berawal dari perkenalannya dengan seorang wanita berinisial S di media sosial. T yang begitu ‘eksis’ menunjukkan segala aktivitasnya di media sosial mengungkapkan jika ia tergoda dengan sosok S. Mereka pun akhirnya memutuskan untuk berkenalan dan mengobrol lebih jauh hingga terjadilah pertemuan di sebuah tempat.

Usai mengobrol dan menghabiskan waktu bersama, ada hal aneh yang dilakukan S saat pertemuan tersebut. Di sebuah tempat makan, S terlihat mengambil dan memasukan tissue yang telah digunakan T ke dalam tas. 

Selang beberapa minggu, T yang menganggap pertemuan dengan perempuan tersebut biasa saja akhirnya mulai tergila-gila dan terus memikirkan S. Entah apa yang dia rasakan, T akhirnya menjalin hubungan dengan S dan selalu menuruti kemauan kekasihnya tersebut. 

Bahkan, T tidak menggubris nasihat orang-orang di sekitar yang merasa sikap T berlebihan apalagi setelah diketahui S rupanya memiliki banyak teman kencan selain T.

Sikapnya yang tak terkontrol tersebut akhirnya membuat kerabat T curiga dan menanyakan keanehan T ke Ki Geni. 

“Keluarga dia datang untuk berkonsultasi apakah ada tanda-tanda pada T yang mengarah ke korban guna-guna (pelet), setelah bercerita panjang lebar akhirnya ya ada titik terang bahwa si cewek ini (S) mengakses segala informasi T dan memantau lewat media sosial, itu memang banyak terjadi ya, karena sangat mudah seseorang ambil foto, info pribadi dan lain-lain lewat media sosial,” ungkap Ki Geni.

Dari cerita tersebut Ki Geni menjelaskan, pelet bisa menjadi perantara gaib untuk mengontrol alam bawah sadar seseorang melalui energi negatif yang disampaikan baik melalui tatapan langsung maupun gelombang suara.

“Ketika kita teleponan, video call, itu secara nggak langsung ada energi yang sampai ke orang lain dan membuat seseorang itu tersugesti. Kalau dia fokus mendengarkan, menyimak, itu alam bawah sadarnya makin mudah dikendalikan, nah di situlah nanti sihir-sihir atau energi negatif juga bisa masuk lewat interaksi itu tadi,” tutur pemilik padepokan Tapa Pendam tersebut.

Ia menjelaskan, seseorang yang menggunakan ilmu pelet untuk memikat target biasanya mengakses foto-foto, informasi pribadi seperti nama, tanggal lahir alamat rumah dan lainnya lewat media sosial sebagai media yang akan diberikan kepada dukun untuk mengeksekusi target sesuai pesanan.

Selain itu, kesempatan bertemu satu sama lain juga memudahkan pelaku untuk mengambil barang atau benda pribadi target agar lebih memudahkan proses pelet agar tepat sasaran.

“Benda yang sepele seperti tissue, sedotan, sapu tangan atau sehelai rambut pun bisa jadi media pelet, makanya harus hati-hati dalam berinteraksi dengan orang baru. Sebab, kekuatan sihir bisa bekerja melalui benda-benda yang digunakan pemiliknya, biar lebih tepat sasaran,” ungkap Ki Geni.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait