URnews

Unair Bantah Tim Dosen Temukan 'Obat Penangkal Virus Corona'

Nivita Saldyni, Selasa, 31 Maret 2020 12.16 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Unair Bantah Tim Dosen Temukan 'Obat Penangkal Virus Corona'
Image: istimewa

Surabaya - Urbanreaders mungkin beberapa hari terakhir ini pernah dengar kalau ada tim dosen Universitas Airlangga di Surabaya yang tengah melakukan riset dan pembuatan formulasi obat penangkal virus corona.

Sayangnya, hal itu dibantah tegas oleh Wakil Rektor IV Unair Bidang Bisnis dan Alumni Prof Junaidi Khotib di Surabaya, Senin (30/3/2020) lalu. Ia mengataka penelitian yang dilakukan dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Unair, Dr Abdul Rohim Tualeka semata-mata merupakan penelitian yang menghasilkan suatu produk makanan.

"Suatu produk makanan tidak boleh dilakukan klaim atau mengarahkan indikasi terhadap penanganan suatu penyakit," katanya.

Apalagi menurutnya, suatu produk edar harusnya memiliki Sertifikat Produksi Pangan - Industri Rumah Tangga (SPP-IRT), dan nomor izin edar oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) guys.

1585631587-poli-khusus-penanganan-covid-RS-Unair.jpg

Sekalipun ada bahan makanan yang punya khasiat tertentu, Junaidi mengatakan hal itu harus dibuktikan dulu kebenarannya dengan melalui berbagai tahapan. Mulai dari uji keamanan, uji khasiat, hingga uji klinis.

"Proses penelitian yang dilakukan Abdul Rohim masih sebatas formula makanan untuk upaya menjaga kesehatan. Produk itu berisi coklat, ekstrak delima, dan serbuk tambahan dalam beberapa jumlah," katanya.

Nah, soal klaim khasiatnya produknya, Junaidi menegaskan itu merupakan pernyataan pribadi Abdul Rohim dan belum ada uji bukti yang dilaporkan ke pihak universitas.

Soal kerjasama yang dilakukan dalam pengembangan produk tersebut, Junaini mengatakan pihak-pihak itu tak punya hubungan sinergi dengan Unair. Alhasil, klaim-klaim yang diberikan bukanlah tanggung jawab lembaga.

"Penelitian harus dilakukan berdasarkan atas kaidah saintifik, legalitas, dan etika. Ketika tiga hal itu bisa terpenuhi, maka data penelitian bisa digunakan untuk data dukung untuk mendaftarkan produk penelitian supaya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat umum," paparnya.

Ia pun mengatakan, kalaupun ada pengembangan produk yang bisa memberikan manfaat, baik mencegah maupun mengobati COVID-19, maka hal itu akan dikomandani oleh Prof Dr Ni Nyoman Tri Puspaningsih.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait