URstyle

Unair Temukan 5 Senyawa yang Mampu Obati Pasien Corona

Nivita Saldyni, Rabu, 1 April 2020 17.26 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Unair Temukan 5 Senyawa yang Mampu Obati Pasien Corona
Image: Rektor Unair, Prof Mohammad Nasih. (Dok. Humas Unair)

Surabaya - Kabar bahagia datang dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya guys. Pasalnya, Rektor Unair Prof Mohammad Nasih mengumumkan pihaknya telah menemukan lima jenis senyawa yang diduga bisa mengobati pasien yang telah terpapar virus corona.

Kelima senyawa ini dinilai memiliki daya ikat yang lebih kuat dibandingkan dua obat yang hingga kini dinilai bisa mengobati pasien COVID-19, yaitu avigan dan klorokuin.

"Saat ini kami (Unair) sudah memperoleh lima senyawa yang menurut hasil riset kami insyaAllah lebih kuat ikatannya dibandingkan dengan klorokuin dan avigan untuk penanganan COVID-19,"kata Nasih kepada wartawan di Gedung Rektorat Unair, Rabu (1/4/2020).

Sayangnya, Nasih menjelaskan bahwa lima senyawa ini belum bisa langsung diproses karena harus melalui dua tahapan lagi. Selanjutnya, Unair berencana akan menuangkan hasil penelitian lima senyawa ini dalam sebuah artikel di jurnal internasional.

Dengan begitu harapannya para peneliti di seluruh dunia bisa mempercayai kredibilitas penelitian lima senyawa tersebut dan saling berdebat untuk menguji keabsahan hasil penelitian Unair.

"Akademisi bisa berdebat dan bisa teruji. Isu-isu tentang corona bisa dilakukan dengan tajam dan ilmiah. Ini sedang diproses jurnal ilmiahya," pungkas Nasih, seperti dilansir Antara.

Nah, setelah itu Unair akan melalui tahapan kedua, yaitu melakukan uji tantang (menguji efektivitas dan daya lindung imunisasi) di Institute of Tropical Disease (ITD) Unair terhadap virus corona.

"Virus akan dikasih senyawa itu, lalu reaksinya seperti apa. Sehingga sintetis obat bisa segera dihasilkan dengan sebaik-sebaiknya," imbuhnya.

Akan tetapi, pembuatan obat COVID-19 dari lima senyawa ini membutuhkan waktu yang tak singkat. Nasih mengatakan bahwa setidaknya butuh satu tahun untuk melakukan penelitian ini, mengingat proses persiapan dan pengujian yang amat panjang.

Dengan proses yang panjang ini, Nasih memastikan produk yang akan dihasilkan tepercaya sebagai obat penangkal virus corona jenis baru ini atau yang disebut COVID-19.

"Kita tidak ingin mengeluarkan produk yang belum teruji secara ilmiah," tuturnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait