URnews

Universitas Terbaik Rusia Beri Kuota Mahasiswa untuk Anak-anak Tentara Perang

Ahmad Sidik, Rabu, 8 Juni 2022 14.44 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Universitas Terbaik Rusia Beri Kuota Mahasiswa untuk Anak-anak Tentara Perang
Image: Sekolah Tinggi Ekonomi Rusia (HSE). (The Moskow Times)

Jakarta - Rektor Sekolah Tinggi Ekonomi Rusia (HSE) Nikita Anisimov mengatakan akan mengalokasikan 10% dari kampusnya untuk anak-anak tentara yang bertugas dalam invasi Rusia ke Ukraina mulai musim gugur ini.

“(Total) ada 3.800 tempat yang didanai negara. Hampir 400 anak (tentara yang bertempur di Ukraina) akan masuk Sekolah Tinggi Ekonomi melalui kuota ini,” kata Anisimov, mengutip laman The Moscow Times, Rabu (7/6/2022).

Langkah itu dilakukan setelah Presiden Vladimir Putin menandatangani dekrit yang memerintahkan HSE untuk memberikan konsesi khusus kepada anak-anak personel militer yang ambil bagian dalam operasi militer khusus (sebutan Kremlin) di Ukraina.

Tidak seperti pelamar HSE lainnya, kata Anisimov, anak-anak personel militer tidak akan diharuskan mengikuti ujian masuk untuk mendaftar di universitas itu.

Pernah menjadi benteng nilai-nilai liberal, HSE telah lama dianggap sebagai salah satu universitas paling bergengsi di Rusia. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, HSE semakin menyelaraskan diri dengan posisi Kremlin. 

Sementara beberapa staf HSE mengundurkan diri sebagai tanggapan atas invasi Rusia ke Ukraina, sebuah surat terbuka yang menyatakan dukungan terhadap kampanye militer Kremlin menerima 300 tanda tangan dari pejabat universitas, termasuk Anisimov.

Andrei Kolesnikov, seorang pakar politik di Carnegie Moscow Center yang liberal, yang diperintahkan Rusia untuk ditutup pada bulan April, mengatakan bahwa perubahan itu khas mengingat dorongan Rusia ke sistem yang lebih otoriter.

“HSE seperti yang pernah kita ketahui, universitas sosial ekonomi terbaik di negara ini dengan standar pendidikan kelas dunia dan kebebasan akademik, telah berakhir. Itu tidak sesuai dengan rezim otoriter,” kata Kolesnikov, mengutip The Moscow Times, Rabu.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait