URnews

Urai Kemacetan Jalur Puncak, Polisi Kerahkan Ratusan Personel

Itha Prabandhani, Senin, 28 Februari 2022 13.36 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Urai Kemacetan Jalur Puncak, Polisi Kerahkan Ratusan Personel
Image: Jalur Puncak Bogor dipadati pengendara (ANTARA)

Jakarta - Akhir pekan panjang menyusul libur peringatan Isra Miraj yang jatuh pada hari ini, Senin (28/2/2022), membuat masyarakat memburu kawasan wisata, salah satunya Puncak, Bogor.

Padatnya pengunjung kawasan tersebut membuat ratusan personel polisi lalu lintas dikerahkan untuk mengurai kepadatan arus lalu lintas.

Antrean panjang kendaraan menuju Puncak Bogor sudah terjadi sejak Minggu (27/2/2022) sampai saat ini. Demi mengamankan situasi, polisi menerjunkan sejumlah personal di kawasan tersebut.

"Ada 168 personel diturunkan," ujar Kasat Lantas Polres Bogor, AKP Dicky Anggi Pranata kepada wartawan, Senin (28/2/2022).

Lebih lanjut Dicky mengatakan, ratusan personel lalu lintas tersebut ditempatkan di jalur sepanjang 22 kilometer menuju puncak.

"Kami sudah menempatkan penebalan personel masal di jalur puncak 22 kilometer. Ini kan ada 23 titik kami sebar personil di sana, penebalan di sana. Nanti kami antisipasi apabila ada lonjakan seperti kemarin," ujarnya.

Untuk mengurai kemacetan, Dicky menyebut pihaknya masih menerapkan pola one way (satu arah) bawah untuk mengurangi arus lalu lintas dari atas yaitu Cianjur. Diharapkan, dengan pola ini, tidak lagi terjadi kepadatan hingga Senin (28/2/2022) siang ini.

"Kita kurangi dulu ke bawah, agar nanti pada siang hari tidak terlalu berat arusnya. Untuk saat ini, kondisi lalin sudah terurai," jelas Dicky.

Sebelumnya, Dicky menjelaskan bahwa terdapat beberapa faktor yang menyebabkan kepadatan lalu lintas di kawasan Puncak, Bogor, antara lain adanya kendaraan yang mogok dan pemotor yang tidak mengikuti jalur alternatif arahan polisi.

Kepadatan lalu lintas di kawasan Puncak Bogor merupakan pemandangan biasa utamanya pada masa libur panjang seperti saat ini. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait