URtrending

URtopic: Nasib Si Jomblo di ‘Era’ COVID-19, Susah PDKT

Tim Urbanasia, Sabtu, 2 Mei 2020 15.44 | Waktu baca 5 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
URtopic: Nasib Si Jomblo di ‘Era’ COVID-19, Susah PDKT
Image: Ilustrasi jomblo. (Freepik)

Jakarta - “Entah pandemi atau tidak pandemi, gue berharap segera mengakhiri status (single) ini, sih,” kelakar Dinar (28) sambil tertawa.

Cewek berambut ikal itu mengutarakan harapannya saat Urbanasia menanyakan bagaimana rasanya menjalani hari-hari sebagai seorang single di tengah masa pandemi corona ini.

Bagi Dinar, ada atau tidak adanya pandemi, sebetulnya hidup memang sudah penuh ketidakpastian. Tapi, terlebih dengan adanya pandemi, jadi banyak keterbatasan yang dia temui, termasuk salah satunya mencari pacar dan me-maintain hubungan dengan gebetan.

“Gue ketemu sama gebetan gue tiap hari di kantor aja belum tentu jadian, ya. Gimana kalau sekarang ini ketemunya cuma via video call doang?” curhatnya.

Keterbatasan tersebut juga dialami Mory (26), cowok single berdarah Sunda-Maluku ini merasa kesulitan untuk memulai hubungan baru di tengah pandemi karena berlakunya aturan physical distancing.

“Ya kalau mau memulai satu hubungan di tengah pandemic COVID-19 ini palingan lewat virtual aja, karena susah kalau mau kenalan langsung paling kan lewat chat aja. Kecuali kalau kita udah kenal dari sebelumnya, itu bakal lebih mudah karena udah tahu latar belakangnya kan tinggal proses PDKT aja,” paparnya.

Dating Apps Jadi Alternatif

Seperti kita ketahui, pemberlakuan physical distancing dan PSBB membuat semua orang terpaksa harus berkegiatan di dalam rumah saja dan diimbau untuk tidak pergi ke luar jika bukan karena hal darurat atau penting.

Nah, dengan adanya aturan ini, otomatis segala kegiatan sosial yang biasanya kita lakukan jadi tak bisa terlaksana, termasuk mungkin janji kencan dengan gebetan.

Tapi, jangan bete dulu! Di tengah pandemi ini, orang-orang mungkin dituntut untuk hidup lebih dinamis lagi dan kreatif dengan memanfaatkan teknologi yang ada. Salah satunya, termasuk cara mencari pacar lewat dating apps, nih, guys.

Hal inilah yang dilakukan juga oleh Dinar. Dia bahkan punya dua dating apps sekaligus.

“Kebetulan gue main dating apps lebih dari 1, gue main Tinder dan Bumble. Yang Tinder premium, tapi yang Bumble nggak,” jelasnya.

Cewek yang bekerja sebagai HR di salah satu perusahaan industri kreatif ini bahkan membagikan tips bagaimana caranya dia melakukan PDKT di masa physical distancing. Dinar mengaku memperlakukan gebetannya ini seperti kandidat berharga.

“Komunikasi secara texting harus dijaga kestabilannya, diusahakan texting-nya tidak terputus di situ dan nggak hanya sebatas menanyakan ‘udah makan atau belum’, ‘bagaimana pekerjaan hari ini’, tapi juga memilih topik yang nantinya akan menghasilkan perbincangan yang panjang,” ungkapnya.

Namun kembali lagi, Dinar mengingatkan untuk tidak terlalu berharap banyak pada gebetan yang dikenalnya lewat dating apps. Dia berasumsi bahwa gebetannya tersebut juga melakukan komunikasi atau chat dengan match-nya yang lain.

“Jangan berpikir dia men-spesialkan kita, and I think it’s fair,” katanya.

Lagipula, memilih pasangan juga berlaku seperti ‘seleksi alam’, karena nggak semua orang pandai berkomunikasi lewat medium seperti chat dan lebih memilih untuk direct communication. Ada kalanya mereka bosan dan menghilang begitu saja atau yang mungkin lebih kita kenal sekarang dengan istilah ‘ghosting’.

Nah, alasan ghosting inilah yang membuat Mory justru malah enggan menggunakan dating apps sebagai sarana mencari pasangan di tengah pandemi COVID-19.

“Dulu sebelum ada COVID main (dating apps), tapi sekarang nggak. Soalnya males kalau di-ghosting (lagi), aku niat dianya nggak. Buang-buang waktu juga,” keluhnya.

Mory menambahkan, di tengah situasi pandemi kayak gini, kesempatan untuk bertemu gebetan atau orang baru nggak mungkin dilaksanakan. Maka, komunikasi hanya bisa dilakukan lewat virtual chat dan menurutnya, orang-orang bisa jadi amat judgemental terhadap foto atau profil kita yang terlihat di dating apps tersebut.

Halau Sepi Walau Sendiri

Pandemi corona yang belum juga jelas kapan berakhirnya, membuat banyak orang dihadapkan dengan krisis ekonomi. Belum lagi kegiatan sosial yang dibatasi. Hal ini tentu membuat stress.

Terpaksa berdiam diri di rumah saja pasti menimbulkan rasa jemu. Segala cara rasanya sudah dilakukan untuk mengisi kegiatan sekaligus mencoba hal baru yang belum pernah direalisasikan sebelumnya.

Untuk menghalau rasa bosan dan sepi, para single seperti Dinar dan Mory punya caranya sendiri. Mory misalnya, saking bosannya, dia pernah mengaktifkan fitur nearby di salah satu aplikasi chat agar bisa bercakap-cakap dengan orang secara random. Dia pun mengaku tidak ada intensitas buat punya hubungan serius, semua murni karena rasa bosan saja.

Begitu pula dengan Dinar. Selain memfilter informasi mana-mana saja yang ingin ia dengar dan baca, sebagai cara untuk menjaga kewarasan dan membunuh rasa sepi, dia juga merasa butuh berbicara dengan orang lain di luar dari lingkungan pekerjaannya.

“Talking to stranger, somehow fill my needs to do social things, dan percakapan itu tidak melulu menyinggung soal COVID-19, gue kan lelah WFH jadi let’s talk about something that you like or maybe we both like,” ujarnya.

Selain berbicara dengan orang asing, sebagai seorang gamer, Mory juga mengalihkan dirinya agar tidak tenggelam dalam stress dengan bermain game.

“Karena aku single jadi kan nggak ada kewajiban untuk ngabarin seseorang, jadi gampang aja sih kalau aku mengalihkan diri di tengah pandemi kayak gini. Main game aja, tapi cari game yang ada fitur voice chat-nya jadi ketika main game kita bisa interaksi dan ngobrol juga sama orang lain kayak PUBG,” jelasnya.

“Nah itu juga kan cara aku salah satunya untuk berinteraksi tapi ya lewat game. Makanya sekarang kalau mau modus atau PDKT gampang aja tinggal ajakin main bareng tanya id-nya,” tutur Mory yang bisa menghabiskan 12 jam untuk bermain game dalam sehari.

Menjadi single di tengah pandemi kayak gini juga nggak selamanya bikin ngenes kok, guys. Ada banyak hal yang bisa kamu lakukan daripada galau memikirkan status lajangmu itu.

Psikolog Klinis dari Libera Insani dan Klee.Id sekaligus dosen di Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara, Debora Basaria, M.Psi., menyarankan para single untuk memikirkan hal lain seperti prioritas hidup, menyusun goals, menyibukkan dengan aktivitas pekerjaan ataupun akademik, dan melatih bakat dengan melakukan hobi yang disukai untuk membantu melewati momen pandemi ini.

“Jangan lupa melakukan self-care ke diri sendiri, misalnya tetap menjaga kesehatan, menjaga penampilan fisik selama berada di rumah. Dan ketika pandemik berakhir bisa jadi akan bertemu dengan tambatan hati,” ujar psikolog yang akrab dipanggil Olla ini.

Nah, jadi buat kamu yang masih single, apakah tetap semangat untuk mencari pasangan di tengah pandemi? Atau justru masih nyaman untuk tetap sendiri?

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait