URtrending

URtopic: Dapatkah Cintamu Bertahan Melewati Pandemi?

Tim Urbanasia, Sabtu, 2 Mei 2020 15.10 | Waktu baca 4 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
URtopic: Dapatkah Cintamu Bertahan Melewati Pandemi?
Image: Ilustrasi komunikasi pacaran saat pandemi. (Urbanasia)

Jakarta - Menjaga keharmonisan hubungan dengan pacar dalam situasi physical distancing, menjadi tantangan tersendiri buat kaum muda. Untungnya, kemajuan teknologi memungkinkan untuk menguasai jarak dan waktu.

Namun, apakah berbicara melalui telepon atau ‘bertemu’ video call dapat cukup memuaskan rasa rindu dan mengganti kedekatan fisik?

Terpaksa LDR-an

Saat kamu dan pacar terpisah jarak dan tidak dapat bertemu secara fisik dalam waktu yang cukup lama, rasa rindu bakal datang dengan cepat. Apalagi, situasi ini bukan karena kamu dan dia memang berhubungan jarak jauh atau LDR-an, karena tinggal di kota atau negara berbeda.

Situasi physical distancinglah yang  ‘memaksa’ kamu dan dia untuk berhubungan jarak jauh dengan tiba-tiba, tanpa ada persiapan hati dan mental.

Menurut psikolog dari Universitas Tarumanagara, Debora Basaria, M.Psi., atau yang biasa disapa Olla, tidak dapat bertemu langsung secara fisik adalah tantangan yang paling utama buat milenial yang punya hubungan dengan lawan jenis.

“Keeratan dalam sebuah hubungan perlu ada yang namanya kehadiran (presence) secara fisik, misalnya dalam bentuk dating dengan pasangan atau silaturahmi dengan keluarga pasangan,” ungkap Olla pada Urbanasia.

Olla menambahkan, saat berhadapan secara langsung, afeksi atau perhatian dari pasangan bisa langsung diterima dan masalah bisa langsung diselesaikan.

Hubungan Jadi Rentan Konflik

Dengan kondisi saat ini yang tidak memungkinkan pasangan untuk saling bertemu, hubungan akan menjadi rentan konflik, guys. Seperti yang dialami Friska. Gadis 21 tahun ini menceritakan bahwa situasi pandemi ini telah membuat perubahan drastis dalam hubungan pribadinya.

“Perubahannya besar banget. Jarang ketemuan, terutama. Terus, karena masing-masing sibuk work from home juga, jadi jarang chattingan,” ungkapnya.

Komunikasi yang kurang intensif inilah diakui Friska, yang bikin dia dan cowoknya jadi sering berselisih paham.

“Kadang kalau aku telat balesin (pesan dia) atau dia lihat aku online tapi belum bisa balas chattingannya, pasti dia langsung pikirannya ke mana-mana. Kalau udah gitu, dia terus ngirim pesan bertubi-tubi gitu,” ujar Friska.

Kesulitan untuk bertemu secara langsung, membuat pasangan perlu memikirkan cara supaya komunikasi tetap berjalan lancar. Salah satunya mengoptimalkan penggunaan media dan menambah perhatian pada pasangan. Seperti yang dilakukan oleh Awan.

Cowok 30 tahun ini mengaku memberi perhatian lebih pada pacarnya selama pandemi ini, khususnya untuk mengingatkan tentang gaya hidup sehat dan aman dari virus corona.

“Pastinya kita lebih sering mengingatkan pola hidup yang sehat dan selalu cuci tangan kalau habis dari tempat umum,” kata Awan..

“Terus juga aku selalu ingetin kegiatan dia setiap hari dan membuat intensitas komunikasinya lebih sering, lewat WA atau video call,” tambahnya.

Pasangan LDR Jadi Makin Sulit

Hubungan yang rentan konflik selama pandemi, ternyata nggak hanya dialami pasangan yang tinggal di kota sama loh, guys. Bahkan untuk pasangan LDR-an, situasi ini bukannya nggak ngefek, hanya karena mereka sudah terbiasa berjauhan.

Felisiana yang berhubungan jarak jauh dengan cowok Swedia sejak 1 tahun yang lalu, memang sudah terbiasa menggunakan internet sebagai sarana komunikasinya dengan pacar. Namun, bukannya biasa aja, situasi physical distancing ini juga bikin cewek 32 tahun ini merasakan perubahan dalam berkomunikasi dengan pacar.

“Keseringan ngobrol di telepon juga lama-lama bikin berkurang kualitas ngobrolnya. Walaupun tadinya semua bisa diomongin, tapi lama-lama jadi kayak orang baru kenal lagi,” ucap cewek yang akrab dipanggil Feli ini.

Selain itu, sebelumnya Feli biasa bertemu cowoknya dua kali dalam setahun. Namun, sekarang Feli mengaku tidak bisa lagi mengatur jadwal bertemu, karena adanya pembatasan perjalanan dari Indonesia maupun dari Swedia, tempat cowoknya bermukim.

Berimbas pada Masa Depan Hubungan

Tantangan dan kesulitan yang dihadapi pasangan akibat perubahan gaya pacaran, membuat beberapa pasangan jadi berpikir ulang mengenai tujuan masa depan hubungan.

Feli menceritakan bahwa ia dan cowoknya sebelumnya menjalani hubungan dengan santai dan menikmati proses penjajagan dengan alami. Kini, mereka harus berpikir lebih serius mengenai masa depan hubungan.

“Dengan situasi kayak gini, jadi berpikir oh capek banget ya, ternyata LDR. Mungkin kalau punya alasan legal untuk selalu bareng, kayaknya lebih bagus, deh,” ucap Feli.

Karena itu, jika pandemi telah berakhir, Feli dan pacarnya berencana untuk bertemu dengan orang tua masing-masing, agar hubungan mereka jadi lebih serius.

Sayangnya, tak semua pasangan berhasil bertahan dengan situasi yang sulit ini. Konflik dalam komunikasi yang terus menerus terjadi, bikin Felix terpaksa mengakhiri hubungan dengan ceweknya. Keputusan ini diambilnya karena masalah yang ada, tidak berhasil terselesaikan dengan baik.

“Cewekku itu karakternya perlu perhatian lebih. Padahal, meskipun kerja dari rumah, pekerjaan juga sering menumpuk dan jadi lebih sibuk. Jadi, waktu aku harus kerja lembur atau harus menunda waktu video call sama dia, dia sering ngambek dan akhirnya jadi berantem,” kata cowok 29 tahun ini.

Seringnya terjadi konflik dan tekanan yang besar dari kondisi dan situasi, akhirnya membuat Felix mengambil keputusan yang berat untuk tidak melanjutkan hubungan cintanya.

Jaga Hubungan dengan Baik

Berkaca pada pengalaman perjalanan cinta para milenial tersebut, kamu perlu pandai-pandai menjaga hubungan yang ada di tengah situasi pandemi ini, guys.

Psikolog Olla menyarankan beberapa hal yang bisa kamu lakukan, agar kamu bisa melewati situasi sulit ini dengan sukses. Berikut beberapa tips buat kamu, guys.

• Mengagendakan waktu untuk bertemu pacar secara digital.

• Membuat list topik pembicaraan.

• Segera selesaikan konflik yang terjadi.

• Tetap berikan perhatian pada pasangan.

Dengan begitu, kamu dan dia bisa tetap menjaga hubungan asmara kalian dengan baik, hingga pandemi ini berakhir.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait