Usai Viral, Omzet Penjual Bubur Kacang Hijau di Surabaya Melonjak

Surabaya - Guys! Masih ingat dengan penjual es bubur kacang hijau di Surabaya yang viral baru-baru ini? Nah, Urbanasia berhasil bertemu Faiz Tosal (53), penjual bubur kacang hijau di Surabaya yang jago berbahasa asing nih.

Cak Faiz, sapaan akrab Faiz Tosal, mengaku viral setelah seorang teman merekam dirinya saat berjualan. Ia bahkan tak pernah menyangka, bahwa ia dan dagangannya akan viral, sehingga makin dikenal banyak orang.
 
"Awalnya ada temen ke sini, makan. Dia dari tim futsal Bintang Timur Surabaya, kebetulan tim medisnya temen saya sendiri. Dia bilang, pak Faiz tak viralno yo? Nyeleneh (berbeda dari yang lain) dewe ae," kata Cak Faiz menceritakan awal mula dirinya viral.

Menurut rekannya itu, di Surabaya umumnya yang jualan dan fasih berbahasa asing seperti Cak Faiz jarang terekspos. Oleh sebab itulah, rekannya ini punya ide untuk memviralkan Cak Faiz dan bubur kacang hijaunya.

"Terus ditelpon kan hunting kuliner dari Cak Ngocak. Dateng ke sini jam 10 (malam), langsung dia bikin konten ndek (di) sini. Dari situ, saya lihat di IG, di YouTube 'Bubur kacang ijo fasih berbahasa asing' banyak. Aku sendiri nggak nyangka, ya Alhamdulillah lah," pungkasnya.

Mantan translator di tim futsal Bintang Timur Surabaya ini juga mengatakan bahwa setelah viral dagangannya pun selalu habis. Bahkan lebih cepat habis dari biasanya.

"Pasca viral? Alhamdulillah ada peningkatan. Kalau sebelum (viral) bukan banget, tapi ngenes. Kita kadang modal gak balik pun sering. Bukan pernah, sering. Tekor separuh dari modal itu sering. Tapi dua tiga hari ini, Alhamdulillah habis. Biasanya buka jam 1 siang sampai kadang setengah 1 malam, sekarang jam 7 malam sudah habis," jelas Cak Faiz.

Bahkan kemarin malam ada yang sampai gak kebagian loh katanya guys.

Meski baru viral tiga hari belakangan ini, Cak Faiz mengaku sangat bersyukur. Apalagi jika hari-hari biasanya selama pandemi COVID-19 ini sering tak balik modal, beberapa hari terakhir keuntungan meningkat lima kali lipat.

"Kalau untuk tiga hari ini Alhamdulillah modal kan cuma 100 ribu, kalau lagi sepi kadang dapat (untung) 30 ribu-40 ribu. Nah akhir-akhir ini Alhamdulillah bisa habis dan dapat 150 ribu," lanjutnya.

Namun ia mengaku tak pernah mengeluh dan memandang rezeki dari banyak atau sedikit yang didapat. Ia pun berpesan kepada Urbanreaders untuk selalu semangat, jangan bermalas-malasan, dan jujur kepada setiap hal yang sedang kita kerjakan.

"Saya gak mandang banyak sedikitnya (keuntungan), yang penting bersyukur. Intinya satu, jangan males dan jujur," tutupnya.