Vera Mulyani, Wanita Indonesia yang Jadi Arsitek Mars Pertama di Dunia

Jakarta - Apa jadinya jika kamu memiliki lebih dari satu keahlian, pasti sangat membanggakan bukan? Apalagi jika kemampuan tersebut juga membawa nama baik bagi negaramu.
Seperti kisah seorang perempuan asal Indonesia yang kariernya sangat cemerlang ini. Bahkan ia memiliki latar belakang multitalenta di bidang seni.
Ia adalah Vera Mulyani. Ia dikenal sebagai masterplan di berbagai bidang seni seperti arsitektur, desain perkotaan, pembuatan film, dan storytelling. Hal itu telah membuatnya terspesialisasi dalam strategi konseptual dalam teknologi, inovasi, dan pengembangan bisnis.
Wanita kelahiran Jakarta ini membangun karier di Prancis kemudian pindah ke Amerika Serikat tepatnya di California. Di sana ia memimpin sebuah perusahaan yang akan merancang kota masa depan di Planet Mars.
Vera Mulyani lahir pada 1983 dan dibesarkan di Jakarta. Pada usia 15 tahun, ia pindah ke Paris bersamaan dengan meledaknya kerusuhan 1998. Pada 2001, ia kuliah di Ecole d’Architecture de Nantes, mengambil jurusan arsitektur, lanskap, dan desain urban.
Tahun 2008, Vera kemudian hijrah ke Amerika untuk kuliah master bidang pembuatan film di New York Film Academy. Ia pernah membuat dua film pendek berjudul ‘Elah and the Moon’ (2009) dan ‘The Melody of Choice’ (2012). Pemutaran perdana ‘Elah and the Moon’ dilakukan di Festival Film Cannes.
Vera Mulyani pindah ke Los Angeles yang membuatnya terinspirasi melihat perkembangan SpaceX. Perusahaan pimpinan Elon Musk tersebut berencana membangun hunian manusia di Mars sebelum tahun 2030.
Vera pun kemudian mendirikan Mars City Design pada 2015. Ini merupakan startup yang merancang desain kota pertama di Mars dengan kapasitas penduduk seribu orang.
Ia juga seorang dosen System Engineering di Loyola Marymount University, Los Angeles.
Mengutip dari Voa Indonesia, Mars City Design berkolaborasi dengan NASA. Menurut penelitian NASA, kondisi di Planet Merah itu mengandung tanah liat, di mana ini menunjukkan adanya air dalam jangka panjang. Maka dapat disimpulkan bahwa di Mars memiliki kondisi layak huni sekitar 3,8 hingga 2,5 miliar tahun.