URnews

Viral Matahari Terbit dari Utara di Sulsel, BMKG: Itu Pelajaran SMP

Anisa Kurniasih, Jumat, 18 Juni 2021 17.43 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Viral Matahari Terbit dari Utara di Sulsel, BMKG: Itu Pelajaran SMP
Image: Ilustrasi matahari terbit (Freepik/Freepik)

Jakarta - Sebuah rekaman video viral lantaran menyebut matahari terbit dari utara di Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel), pada Kamis (17/6/2021). Dalam video itu, seorang warga mengarahkan kamera ke arah matahari menyebut pada pagi hari sekitar pukul 8 tampak matahari terbit dari utara yang seharusnya di timur.

"Melaporkan dari lokasi MAN Binamu. Sesuatu yang sangat aneh telah terjadi. Di mana matahari berada pada posisi utara pagi ini pada hari Kamis tanggal 17 Juni. Sekarang baru menjelang jam 8 matahari sudah berada pada posisi utara," kata pria dalam video tersebut.

Perekam juga menunjukkan lokasi masjid yang menurutnya merupakan petunjuk arah sebelah timur. Lalu ia menghubungkan kejadian itu dengan sebuah hadis yang menyebut salah satu tanda kiamat yaitu Matahari yang terbit dari barat.

Menanggapi fenomena itu, Kepala bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono akhirnya memberikan respons.

Melalui cuitan di akun Twitter pribadinya, Daryono menjabarkan bahwa fenomena alam tersebut merupakan gerak semu matahari (GSM) yang biasa terjadi setiap hari dan tahunan. Bahkan, Daryono menyebut, pembahasan mengenai gerak semu matahari merupakan mata pelajaran sekolah menengah pertama (SMP).

"Saya kok agak prihatin dengan viralnya kasus gerak semu matahari, padahal itu di pelajaran geografi saat SMP sudah diajarkan?" cuit Daryono di akun Twitter pribadinya, Jumat (18/6/2021).

Ia pun tidak sependapat terkait penyebutan fenomena gerak semu matahari di Jeneponto sebagai tanda-tanda aneh dari Bumi.

"Gerak semu matahari merupakan fenomena alam biasa dimana kedudukan Matahari seperti bergeser ke utara dan selatan yang terjadi tiap tahun. Saat ini Matahari sedang begeser ke utara, puncaknya di utara pada 21 Juni. Ini terjadi karena pergerakan Bumi mengelilingi Matahari (revolusi Bumi) sehingga Matahari seolah terbit di utara," ucap Daryono.

Sementara itu, BMKG Wilayah IV Makassar juga menegaskan fenomena alam tersebut merupakan hal biasa atau lumrah terjadi. Prakirawan BMKG Wilayah IV Makassar, Agusmin H mengatakan hal itu merupakan tanda pergantian musim. 

"Kondisi ini hal yang lumrah, menyebabkan perubahan cuaca, adanya musim panas dan dingin. Jadi pertanda pergantian musim," kata Agusmin kepada wartawan, Jumat (18/7/2021). 

Ia menambahkan fenomena itu disebut dengan Gerakan Matahari Semu atau GSM. GSM bisa terjadi karena posisi bumi miring sekitar 23 derajat.

"Rotasi bumi mengelilingi matahari yang tidak tegak lurus membuat belahan utara banyak menerima sinar matahari. Sebaliknya terjadi di bumi selatan," imbuhnya. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait