URtrending

Waduh! 587 Pekerja Migran Indonesia Terpapar Virus Corona

Nunung Nasikhah, Senin, 11 Mei 2020 14.06 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Waduh! 587 Pekerja Migran Indonesia Terpapar Virus Corona
Image: Ilustrasi TKI. (ANTARA)

Jakarta – Sebanyak 587 pekerja migran Indonesia (PMI) dikabarkan terpapar virus corona penyebab coronavirus disease (COVID-19). Kabar tersebut didapatkan berdasarkan laporan Atase Ketenagakerjaan di 11 negara penempatan PMI.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 224 orang terkonfirmasi positif COVID-19, 353 orang masuk karantina sebanyak, dan 10 orang lainnya telah dinyatakan meninggal dunia.

Dari 224 orang PMI positif COVID-19, terbanyak berasal dari Malaysia yakni sebanyak 108 orang, disusul secara berurutan Uni Emirat Arab sebanyak 40 orang, Arab Saudi sebanyak 37 orang (22 orang di Riyadh dan 15 orang di Jeddah), Qatar 18 orang, Kuwait 13 orang, Singapura 5 orang, Taiwan 2 orang dan Brunei Darussalam 1 orang.

Sedangkan 353 orang yang masuk karantina sebanyak tersebar di empat negara. Terbanyak di Republik Korea sebanyak 173 orang, Qatar 91 orang, Arab Saudi 89 orang, dan Kuwait 10 orang. Untuk 10 PMI yang meninggal dunia berasal dari Jeddah.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah meminta Atase Ketenagakerjaan (Atnaker) di negara-negara penempatan agar berperan aktif mengatasi penyebaran COVID-19, serta mengantisipasi dampak yang terjadi akibat pandemi COVID-19.

"Kami minta kepada para Atase Ketenagakerjaan untuk meningkatkan upaya pelindungan dan penanganan kasus PMI akibat wabah virus korona atau covid-19 di negara-negara penempatan," kata Menaker Ida saat melakukan video conference dengan para Atase Ketenagakerjaan dari 11 negara penempatan di Jakarta, pada Minggu (10/5/2020).

Ida menambahkan, perlu dilakukan pemantauan secara terus-menerus terhadap progress situasi dan kondisi dari pandemi wabah COVID-19 ini, termasuk pemantauan oleh para Atnaker di negara penempatan.

Pemantauan ini juga berguna untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 dari luar negeri ke Indonesia.

“Saya minta waspada 24 jam, HP jangan dimatikan, agar anak-anak kita bisa mengadu kapan pun. Ingat, orang sakit kan tidak kenal jam dan waktu. Jangan bosan memberi tahu anak-anak kita supaya ‘4 Jangan’,  jangan mudik, jangan lupa masker, jangan kumpul-kumpul, dan jangan lupa cuci tangan,” tegas Ida.

Ida juga meminta Atnaker untuk mengimbau para PMI agar tidak mudik/pulang ke Indonesia sebagai dampak pandemi COVID-19.

Imbauan ini merupakan langkah pemerintah untuk mengendalikan arus mobilitas orang antar wilayah di dalam negeri serta mengendalikan mobilitas antar negara yang beresiko membawa imported cases.

“Titip pesan untuk anak-anakku para PMI, jika merasa sakit yang tidak biasa, segera lapor majikan dan atase. Kalau ada kesempatan melakukan rapid test yang disediakan pemerintah setempat, segera daftarkan diri. Kalau disuruh karantina, ya jangan bandel. Harus di rumah saja. Nanti kalau sudah sembuh baru bisa beraktivitas lagi," pungkasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait