URtainment

Wali Kota Eri Perankan Sosok Pejuang di Parade Surabaya Juang

Suci Nabila Azzahra, Minggu, 6 November 2022 16.48 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Wali Kota Eri Perankan Sosok Pejuang di Parade Surabaya Juang
Image: Wali Kota Eri di Parade Surabaya Juang. (Instagram @surabaya)

Surabaya - Setelah absen selama 2 tahun, parade Surabaya Juang hadir kembali pada Minggu (6/11/2022). Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memerankan sosok pejuang yang mengobarkan semangat pertempuran rakyat melawan tentara sekutu untuk mempertahankan kemerdekaan dalam Parade Surabaya Juang.

"Tali duk tali layangan, nyowo situk ilang-ilangan (badan cuma satu, kepalang tanggung, sekalian dikorbankan demi negara). Merdeka... Merdeka… Merdeka...," kata Wali Kota Eri Cahyadi saat mengobarkan semangat dalam teatrikal pertempuran Parade Surabaya Juang di Kota Surabaya, Minggu.

Sebelum parade diberangkatkan dari depan Monumen Tugu Pahlawan, sejumlah penampilan disuguhkan, salah satunya adalah teatrikal pertempuran 10 November 1945 di Kota Pahlawan.

Teatrikal ini diawali dengan ultimatum yang dilayangkan sekutu Inggris kepada rakyat Surabaya melalui selebaran. Dalam selebaran itu, sekutu meminta rakyat Surabaya untuk tunduk dan menyerahkan senjata yang berhasil direbut dari tentara Jepang. Sontak, hal itu membuat rakyat Surabaya marah dan melawan.

"Kedaulatan Negara Bangsa Indonesia yang diproklamasikan tanggal 17 Agustus 1945 akan kita pertahankan dengan sungguh-sungguh, penuh tanggung jawab bersama, bersatu ikhlas berkorban dengan satu tekad Merdeka atau Mati. Sekali Merdeka tetap Merdeka. Merdeka... Merdeka... Merdeka... Allahu Akbar...," kata Wali Kota Eri Cahyadi sambil berteriak mengobarkan semangat pertempuran.

Teatrikal pertempuran yang diperankan sejumlah komunitas sejarah di Surabaya ini tampak begitu nyata. Bahkan, seluruh pemain teatrikal memakai baju pejuang lengkap dengan atribut senjata seperti di kala peristiwa 10 November 1945.

Desis senapan hingga meriam terdengar terus bersahutan selama berjalannya teatrikal pertempuran. Bahkan, Jalan Pahlawan tampak membara layaknya seperti dalam medan perang.

Selain terlibat dalam teatrikal pertempuran 10 November 1945, Wali Kota Eri bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Surabaya juga membacakan Sajak Surabaya karya KH A. Mustofa Bisri (Gus Mus). Sajak Surabaya itu dibacakan secara bergantian saat rombongan tiba di depan Hotel Majapahit, Jalan Tunjungan.

"Jadi, pada intinya hari ini kita ingin mengembalikan semangat pahlawan di hati kita semuanya. Karena 10 November 1945 dulu diajarkan oleh para pahlawan ketika berjuang merebut kemerdekaan ini tidak melihat suku, ras dan agama," kata Cak Eri.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait