URtrending

Walikota Risma Ungkap Alasan Surabaya Belum Pilih Opsi Lockdown

Nivita Saldyni, Senin, 16 Maret 2020 14.22 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Walikota Risma Ungkap Alasan Surabaya Belum Pilih Opsi Lockdown
Image: Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat menggelar jumpa pers terkait penanganan COVID-19 di rumah dinasnya, Minggu (15/3/2020). (ANTARA/HO-Humas Pemkot Surabaya)

Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini ungkap alasannya tak lakukan status lockdown di Kota Surabaya dalam Rapat Penanganan Covid-19 di Gedung Sawunggaling di Surabaya pada Senin (16/3/2020) siang.

Ia pun mengabil contoh langkah Kota Daegu, pusat penyebaran virus di Korea Selatan yang berhasil menekan jumlah pasien Covid-19 meski tak melakukan lockdown.

"Ada salah satu wilayah di Korea Selatan, di mana mungkin di saat China menjadi negara yang paling berat, tapi di sana (Korea Selatan) itu tidak sampai me-lockdown negaranya. Dan kini mulai membaik," kata Risma.

Untuk itu, ia tak ingin jika sampai Kota Pahlawan harus diisolasi dan tetap menghidupkan Surabaya.

"Saya sampaikan bahwa kita tidak akan me-lockdown Surabaya, makanya yang kita lakukan pencegahan ini, membuat protokol," kata Risma.

Menurutnya, masih banyak warga Surabaya yang pendapatannya didapat dari pekerjaan harian yang menjadi pertimbangannya.

"Karena kalau itu (lockdown), ekonomi bisa kolaps. Itu jauh lebih berat karena kan ada orang yang pendapatannya tidak bulanan, ada yang harian. Untuk itu, kami adakan pertemuan ini untuk membuat protokol di masing-masing unitnya," tegas Risma.

Daripada melakukan lockdown, Risma memilih untuk menggiatkan langkah-langkah pencegahan di berbagai sektor yang ada di wilayah kerjanya.

"Pemkot Surabaya akan melakukan berbagai upaya pencegahan. Karena lebih baik kita disiplin, itu satu-satunya cara untuk menghindari itu (penyebaran Covid-19)" kata Risma.

Adapun langkah yang dimaksud Risma di antaranya dengan menyediakan tempat cuci tangan atau hand sanitizer sebelum masuk ruangan, pengecekan suhu tubuh dengan thermo gun, hingga pembuatan protokol di masing-masing unit kerja.

"Jadi saya pikir kita harus disiplin. InsyaAllah kalau kita disiplin tidak akan terjadi (Covid-19) di kota kita," tegasnya.

Ia pun tak hentinya mengingatkan bagi para warga yang merasa kurang enak badan dan menunjukkan gejala seperti demam tinggi, batuk, pilek, hingga sesak napas untuk  tidak berkegiatan.

Begitupun bagi warga Surabaya yang memiliki gejala dan riwayat kontak dengan WNA atau perjalanan ke negara terjangkit virus corona, segera periksakan diri ke RS Unair ataupun Balitbangkes.

"Silahkan datang periksa ke RSUA. Selain itu bisa juga ke Balibangkes. Biaya ditanggung Pemerintah Kota Surabaya," pungkasnya.
 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait