URnews

Warga Malang yang Ngaku Buta Usai Vaksin Didiagnosa Peradangan Saraf Mata

Shelly Lisdya, Rabu, 8 Desember 2021 13.04 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Warga Malang yang Ngaku Buta Usai Vaksin Didiagnosa Peradangan Saraf Mata
Image: Ilustrasi Tak Bisa Melihat. (Freepik/asier-relampagoestudio)

Malang - Tim medis Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang menyebut pria yang mengalami kebutaan belum terbukti karena vaksinasi. 

Dokter Spesialis Mata Konsultan RSSA Malang, Wino Vrieda Vierla mengatakan, pihaknya telah mengecek secara lengkap pada pasien yang merupakan warga Kelurahan Arjowinangun ini.

"Pasien sudah menjalani rawat inap sembilan hari, dan juga sudah dilakukan pengecekan di antaranya pengecekan darah lengkap, saraf di kepala, dan juga pembuluh darah di otak," katanya dalam konferensi pers, Selasa (7/12/2021).

"Dari hasil pemeriksaan, didapatkan diagnosis terjadi peradangan pada saraf mata pasien atau yang disebut Neuritis Optik. Pasien pun menjalani perawatan rawat inap guna mendapatkan terapi dari tim gabungan dokter spesialis saraf mata, neurologi dan penyakit dalam," lanjutnya.

Ia menyebut, belum ditemukan bukti yang mengarah pada diagnosa Neuritis Optik yang dialami oleh pasien dengan vaksinasi COVID-19.

Bahkan, literatur hingga kini belum ada yang menunjukkan penyakit Neuritis Optik berkaitan dengan adanya penggunaan vaksin, baik vaksin COVID-19 atau lainnya.

"Kasus seperti ini jarang terjadi, dan belum ada laporan pasti yang mengatakan bahwa vaksinlah yang menjadi penyebab turunnya saraf mata pasien," terangnya.

Sementara itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang belum menjadwalkan vaksin dosis kedua kepada pria bernama Joko itu. Hal ini dilakukan sebagai rujukan apakah pasien dapat menjalani vaksin COVID-19 lanjutan atau tidak.

"Kami akan tetap mengajukan permohonan rekomendasi. Baik dari Pokja KIPI, Komda KIPI, maupun dari Komnas KIPI. Karena pasien yang didiagnosa menderita peradangan saraf mata atau Neuritis Optik," kata Kepala Dinkes Kota Malang, Husnul Muarif.

Nantinya, apabila mendapat perizinan untuk vaksinasi, dikatakan Husnul, pihaknya bakal memastikan apakah pasien tetap menggunakan jenis vaksin AstraZeneca atau jenis vaksin lainnya. 

"Nanti kami akan pastikan, apakah vaksinasi yang sama atau nanti dengan vaksin yang lain berdasar dari hasil rekomendasi itu," jelasnya.

Sebelumnya, sang istri Titik Andayani di grup Komunitas Peduli Malang Raya (Asli Malang) membagikan cerita bahwa mata sang suami (Joko Susanto) tidak dapat melihat pasca divaksin COVID-19.

“Suami saya buta setelah melakukan vaksinasi astrazeneca dosis pertama pada 3 September lalu," tulisnya.

Usai menjalani pemeriksaan lengkap di RSSA, Joko Susanto didiagnosa menderita Neuritis Optik setelah mengeluhkan mengalami gangguan penglihatan pasca divaksin.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait