URtech

WhatsApp Siap Blokir Akun yang Tak Setujui Kebijakan Baru 

Afid Ahman, Senin, 22 Februari 2021 14.13 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
WhatsApp Siap Blokir Akun yang Tak Setujui Kebijakan Baru 
Image: Aplikasi WhatsApp. (Ilustrasi/Pixabay)

Jakarta - WhatsApp mulai memberlakukan kebijakan privasi barunya mulai 15 Mei mendatang. Jika pengguna tidak menyetujui maka akunnya bakal diblokir.

Hal tersebut terungkap dari email yang dikirim Facebook ke rekanan Whatsapp Bisnis. Disebutkan kalau mereka tengah mengajak pengguna untuk menerima kebijakan privasi baru.

Dalam ajakan tersebut dikatakan bila pengguna menyetujui mereka bisa terus menggunakan semua fitur Whatsapp. Sebaliknya bila tidak setuju maka mereka tak bisa membaca dan membalas pesan yang masuk.

"Untuk beberapa waktu, para pengguna (yang tak setuju aturan baru Whatsapp) masih bisa menerima telepon dan notifikasi pesan. Tapi tak bisa membaca atau mengirim pesan di aplikasi," demikian isi email  tersebut seperti dilansir dari TechCrunch.

Dalam penjelasan, jangka waktu 'beberapa waktu' berlangsung beberapa minggu. Pada bagian FAQ WhatsApp yang baru disebutkan kebijakan terkait dengan pengguna yang tidak aktif akan berlaku setelah 15 Mei. Bila akun pengguna tidak aktif setelah 120 hari akan dihapus.

Sebelumnya WhatsApp berusaha ingin meluruskan kalau kebijakan barunya bukanlah untuk chat pribadi pengguna. 

"Kami sedang mengembangkan cara-cara baru untuk chat dengan atau berbelanja dari bisnis di WhatsApp, yang sepenuhnya bersifat opsional. Pesan pribadi akan selalu terenkripsi secara end-to-end, sehingga WhatsApp tidak dapat membaca pesan atau mendengarkan panggilan kamu," kata Whatsapp dalam keterangan resminya.

Dalam minggu-minggu mendatang, WhatsApp akan menampilkan spanduk di dalam WhatsApp yang menyediakan lebih banyak informasi di mana pengguna dapat membacanya dengan saksama. 

Selain itu, mereka akan sertakan informasi tambahan untuk menjawab berbagai pertanyaan yang telah kami terima sebagai bagian dari usaha kami untuk mengatasi kekhawatiran para pengguna. 
 

 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait